youngster.id - Menyongsong era Revolusi Industri 4.0, berbagai profesi berfokus pada Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) menjadi sangat dibutuhkan. Sayangnya, Kondisi Indonesia yang mengalami defisit insinyur. Ini menjadi tantangan sekaligus potensi besar bagi generasi muda.
Faktanya saat ini baru ada 2.761 insinyur dari 1 juta penduduk Indonesia. Rasio ini merupakan terendah bila dibandingkan dengan Malaysia, China, Thailand, Vietnam, dan Brazil. Kondisi ini juga semakin memprihatinkan ketika Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa hanya ada 29% perempuan Indonesia yang berkarier di industri STEM.
Melihat hal ini, Sampoerna University “Bright Future Festival” menggelar webinar bertajuk “The Future of Womeningeer.” Tampil sebagai narasuber dua perempuan sukses di bidang engineering, yaitu Tengku Alia Sandra (Railway Engineering Department Head MRT Jakarta) dan Golda Claudia Pardede (Mining Engineer, PT Amman Mineral Nusa Tenggara).
Railway Engineering Department Head MRT Jakarta Tengku Alia Sandra mengungkapkan keengganan perempuan muda Indonesia untuk masuk ke dunia engineering karena adanya dilema bias dan stereotipe gender.
“Unsconcious bias di masyarakat kita menciptakan stereotipe bahwa engineering adalah untuk laki-laki. Padahal sebenarnya profesi ini genderless, bisa dilakukan laki-laki dan perempuan,” kata Alia dalam siaran pers Sampoerna University, Sabtu (12/12/2020).
Untuk itu dia memotivasi para perempuan muda, bila ingin berkarier di engineering, untuk memiliki 3C. Yaitu Courage, keberanian untuk bekerja dua kali lebih keras karena selain harus mendobrak stereotipe yang sudah tercipta juga untuk membuktikan kemampuan pribadi. Curiousity, rasa ingin tahu untuk mencoba hal-hal baru dan tidak biasa. Terakhir, Collaborate dengan membangun jejaringan, berbagi wawasan, dan mencari peluang lebih luas lagi.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Golda yang berprofesi sebagai mining engineer. Dia bahkan mengajak para perempuan Indonesia untuk menjadi agent of change dengan berani menghadang tantangan, bermimpi besar, percaya diri, dan konsisten mengejar cita-citanya.
“Masa depan insinyur perempuan di Indonesia sangatlah besar, banyak sekali lapangan pekerjaan di bidang engineering yang terbuka untuk kandidat perempuan. Selain itu, sekarang pemerintah juga sangat gencar memajukan gender equality di segala bidang, termasuk pekerjaan, jadi harusnya kita sebagai perempuan semakin semangat unutk mengejar apapun impian kita,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post