youngster.id - Dalam waktu sembilan bulan sejak diluncurkan, BukuKas mencatat nilai transaksi tahunan yang melampaui angka US$1,3 miliar dan telah digunakan oleh 800,000 pengguna UMKM yang tersebar di lebih dari 700 kota dan kecamatan di Indonesia.
Sepertinya pertumbuhan ini menarik investor masuk ke BukuKas. Aplikasi keuangan digital untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia baru saja mengumumkan putaran pendanaan Pra-Seri A sebesar US$9 juta (setara dengan Rp134 miliar). Sejumlah investor yang terlibat dalam pendanaan kali ini adalah program akselerasi startup Surge milik Sequoia Capital India, Saison Capital, Speedinvest, S7V, January Capital, Prasetia Dwidharma, Cambium Grove Capital, Alter VC, Taurus VC dan XA Network.
Suntikan dana tersebut membuat BukuKas telah meraup total pendanaan sebesar US$12 juta, sementara pendanaan akan digunakan untuk mengembangkan fitur produk dan inovasi (guna membangun kepemimpinan di pasar aplikasi keuangan digital di Indonesia).
“Kami sangat senang atas kepercayaan para investor seperti Surge dari Sequoia Capital india, Saison Capital, dan investor lokal Prasetia Dwidharma yang terus mendukung BukuKas. Di sisi lain kami juga menyambut kedatangan investor baru seperti SpeedInvest, S7V, Cambium Grove dengan tangan terbuka. Mereka membawa keahlian dan wawasan luas dalam layanan finansial dan neo-bank dari berbagai wilayah yang akan bermanfaat bagi perkembangan bisnis BukuKas,” kata Krishnan Menon CEO & Co-Founder BukuKas dalam keterangannya, Rabu (26/8/2020).
Krishnan mengungkapkan, perkembangan BukuKas yang sangat pesat sejak diluncurkan dalam 8 bulan terakhir telah menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia sudah siap untuk beralih ke digital.
“Saat ini, 73% pengusaha berada di luar kota besar sehingga produk dan layanan yang tersedia bagi mereka tergolong sedikit. BukuKas berkomitmen untuk menjangkau mereka, karena mereka adalah Indonesia yang sebenarnya, tulang punggung ekonomi kita. Dan membantu mereka untuk menjadi sukses merupakan tujuan utama kami,” katanya.
Selain Whiteboard Capital, BukuKas juga didukung oleh beberapa angel investor ternama seperti Amrish Rao (Pinelabs, Citrus Pay), Edward Tirtanata (Kopi Kenangan), Willy Arifin (KoinWorks, Alternate Ventures), Nipun Mehra (Ula, Sequoia India), Patrick Walujo (Northstar Ventures), Sandeep Tandon (Freecharge), dan Jonathan Swanson (Thumbtack).
Tim BukuKas, yang diinkubasi oleh Whiteboard Capital pada tahun 2019, telah berdialog dengan ribuan pemilik UMKM di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa bulan untuk memahami tantangan yang mereka hadapi lewat pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk merancang produk yang berorientasi pada pengguna dengan memecahkan tantangan-tantangan tersebut dengan solusi yang sederhana dan efektif.
“Di SpeedInvest, kami sangat fokus kepada usaha startup teknologi keuangan inovatif yang memecahkan masalah inklusi finansial secara keseluruhan di seluruh dunia. Kami sangat tertarik oleh visi BukuKas, daya tarik awal dan eksekusi oleh tim yang sangat handal dan termotivasi,” kata Christopher Zemina Principal di SpeedInvest.
STEVY WIDIA
Discussion about this post