youngster.id - Startup platform rekrutmen berbasis kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, KUPU, mengumumkan telah memperoleh pendanaan terbaru senilai US$6 juta atau sekitar Rp91 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Ascend Global Investment Fund (AGIF).
CEO KUPU, Haibo Zhou mengatakan, dengan adanya pendanaan baru ini, KUPU berencana untuk memperluas kehadirannya di pasar sekaligus memperkuat solusi berbasis AI.
“Kami percaya bahwa seiring dengan lanskap bisnis di Indonesia yang terus berevolusi dan dimodernisasi, sektor-sektor baru akan bermunculan dan berkembang. Sektor-sektor ini pasti akan membutuhkan talenta yang tepat untuk menavigasi tantangan di era digital. Oleh karena itu, ,” ujar Zhou, seperti dilansir e27.co.
Menurut Zhou, peran KUPU sebagai penghubung dan mitra perekrutan akan semakin penting. Terutama bagi perusahaan-perusahaan yang mencari kandidat yang tepat dan berkualifikasi tinggi di tengah-tengah banyaknya talenta yang tersedia di Indonesia
Fokus utama KUPU adalah mentransformasi proses rekrutmen menjadi lebih mudah, akurat, dan efisien. Pasalnya, saat ini, mayoritas tenaga personalia (HR) masih kesulitan menemukan kandidat karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
Rata-rata 250 orang mengajukan lamaran untuk satu lowongan pekerjaan, tetapi hanya empat hingga enam yang berhasil lolos ke tahap wawancara. Pada akhirnya, hanya satu orang yang menerima tawaran pekerjaan. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 68 hari bagi perusahaan untuk menyelesaikannya untuk setiap karyawan baru.
KUPU mengatasi tantangan ini dengan alat inovatifnya, termasuk model bakat dan kompetensi kerja, sumber omnichannel, wawancara video yang difasilitasi AI, dan model pencocokan Al. Hal ini memudahkan perusahaan untuk menemukan talenta terbaik dan para pencari kerja untuk menemukan peluang karier yang sesuai dengan potensi mereka.
Sebagai contoh, Al Video Interviewer memungkinkan platform untuk mewawancarai beberapa kandidat secara bersamaan dengan menggunakan daftar pertanyaan. Hasil rekaman kemudian dikirim ke tim perekrutan untuk dievaluasi, sehingga secara substansial merampingkan proses seleksi kandidat.
Menurut Zhou, perusahaan yang menggunakan platformnya telah mengurangi waktu pemrosesan rekrutmen hingga 20 persen dan meningkatkan kualitas kandidat mereka.
“Hingga Agustus 2023, KUPU telah membantu lebih dari 600.000 pencari kerja untuk menemukan peluang kerja yang sesuai,” klaim Zhou.
Selain solusi berteknologi tinggi, perusahaan rintisan yang baru berusia dua tahun ini juga menyediakan aplikasi seluler yang mudah digunakan dan layanan konsultasi rekrutmen yang dipersonalisasi.
“Investasi ini merupakan wujud optimisme AGIF terhadap potensi industri teknologi rekrutmen di Indonesia dan kemampuan KUPU dalam menangkap potensi tersebut. KUPU berada di posisi strategis untuk menjembatani kebutuhan akan talenta berkualitas tinggi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti Indonesia,” kata pihak AGIF. (*AMBS)
Discussion about this post