youngster.id - Dalam upaya mencapai target tahun 2027 mengenai literasi keuangan, dibutuhkan kolaborasi banyak pihak untuk dapat mewujudkannya. Terkait hal ini Prakerja, Cakap, Karir.mu dan Women’s World Banking bersama-sama menyelenggarakan kegiatan literasi dan pelatihan mengelola keuangan di Cakap Innovation Hub Jogjakarta.
Pelatihan ini ditujukan untuk memberdayakan wanita dari segala jenis latar belakang. Dengan memilih lokasi acara di “Kota Pelajar”, acara ini sukses diselenggarakan dengan dihadiri oleh 40 peserta yang berasal dari alumni Prakerja hingga ibu rumah tangga. Meskipun mengangkat tema pemberdayaan wanita dalam bidang finansial, namun ada juga peserta pria yang turut hadir dan tertarik dengan pada pelatihan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang literasi keuangan serta keterampilan praktis dalam mengelola keuangan pribadi. Sehingga dapat mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang dewasa dan cermat dalam berpikir serta mengelola keuangan.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada tahun 2023 tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7%. Tidak hanya inklusi keuangan, namun literasi keuangan juga menjadi dasar penting dalam penguatan ekonomi. Persentase goals, indeks dari literasi keuangan berada di angka 49,6%, masih kurang 16% dari target untuk tahun 2027 yang dicanangkan.
Cecillia Ong, Chief Operating Officer Cakap, menyampaikan bahwa dengan perkembangan zaman dan teknologi yang pesat, kemampuan mengelola uang tetap menjadi sebuah bekal penting bagi seorang wanita dalam menjalani kehidupannya.
“Sebagai seorang wanita, saya melihat kemampuan mengelola uang serta pemahaman finansial merupakan salah satu skill dasar yang justru harus dimiliki dalam mengatur perencanaan keluarga. Wanita bisa dikatakan berperan sebagai manajer atau direktur keuangan Rumah Tangga. Ditambah, era perkembangan teknologi yang pesat seharusnya mendorong kita untuk bisa memanfaatkan berbagai kemudahan agar melek finansial dan mengatur keuangan demi kepentingan di masa yang akan datang,” jelas Cecillia, dikutip Sabtu (3/8/2024).
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ada pula perubahan dalam pola pikir mengenai uang (money mindset) yang mulai memudar. Pencatatan keuangan yang rapi dalam rumah tangga merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas finansial dan pengelolaan anggaran yang efektif. Dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran secara teratur, kita dapat memahami alur keuangan dan mengidentifikasi area di mana penghematan bisa dilakukan. Selain itu, pencatatan yang baik membantu dalam merencanakan kebutuhan masa depan, seperti pendidikan anak atau liburan keluarga, serta mempersiapkan dana darurat.
“Setelah saya mengikuti workshop kemarin saya mendapat tips tips praktis tentang keuangan dari narasumber yang kompeten dan berpengalaman. (Setelah pelatihan ini) Harapan saya, bisa semakin konsisten melakukan pencatatan pengeluaran pribadi supaya mudah dievaluasi, dan bisa mencapai target-target finansial yang sudah saya rencanakan,” ucap Nur Khasanah, Peserta Pelatihan.
Melalui acara ini, para penyelenggara berharap dapat membangun kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya literasi keuangan dan memberikan bekal pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
STEVY WIDIA