youngster.id - Cisco membangun Cisco Edge Data Centers, sebagai pusat data keamanan cloud pertama di Indonesia. Data center ini akan mendukung inspeksi dan “enforcement” lalu lintas jaringan yang membantu para pelanggan memperkuat pertahanan siber mereka.
Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu mengatakan, meningkatnya permintaan yang pesat akan layanan keamanan di Indonesia mendorong pusat data ini dibangun.
“Edge Data Centers Cisco menunjukkan komitmen kami dalam memberdayakan perusahaan di Indonesia untuk menawarkan perlindungan yang konsisten dan mudah digunakan oleh pengguna untuk mengakses aplikasi dari mana saja dan perangkat apa saja, sekaligus memungkinkan inspeksi lalu lintas jaringan di dalam negeri,” kata Marina dikutip Selasa (14/5/2024).
Dia menjelaskan, Cisco Edge Data Centers ini menyediakan fungsi Security Service Edge (SSE) sebagai bagian dari kerangka kerja Secure Access Service Edge (SASE). Ini akan menggabungkan fungsi keamanan jaringan dengan kemampuan wide area networking (WAN) untuk mendukung kebutuhan akan akses yang dinamis dan aman di perusahaan. “Sekaligus memastikan keamanan tidak terikat dengan lokasi fisik, namun berdasarkan identitas pengguna dan konteks akses mereka ke sumber daya, terlepas dari lokasi atau perangkat mereka. Fleksibilitas ini penting bagi bisnis modern,” ungkapnya.
Sementara itu, Director Cybersecurity Cisco ASEAN Koo Juan Huat mengungkapkan, sebagian besar organisasi menggunakan banyak sekali produk teknologi, yang tidak memadai untuk lingkungan yang sangat terdistribusi saat ini, sehingga menyebabkan kompleksitas.
“Dengan Cisco Secure Access, kami menghilangkan beban tersebut dari pengguna dan menyediakan akses tanpa hambatan ke semua aplikasi untuk memungkinkan sistem kerja “hybrid” yang aman. Hasilnya adalah peningkatan keamanan dan pengalaman yang ramah pengguna,” katanya.
Edge Data Centers yang baru ini akan memberikan kemampuan komponen inti SSE secara cloud di Cisco Secure Access, termasuk: Secure Web Gateway (SWG), Cloud Access Security Broker (CASB), Firewall as a Service (FWaaS), dan Zero Trust Network Access (ZTNA). Selain itu, disediakan juga kemampuan tambahan seperti multimode Data Loss Prevention (DLP) secara real time, pemantauan pengalaman digital, dan Talos, threat intelligence berbasis AI, ke dalam satu lisensi dan platform pengelolaan.
Dengan pusat data lokal terbaru ini, perusahaan akan merasakan stabilitas koneksi yang lebih baik, penghematan biaya dan keselarasan dengan persyaratan regulasi data dan kepatuhan lokal, yang semuanya akan menghasilkan pengalaman “end-user” yang lebih baik.
Pusat data SSE Indonesia ini adalah bagian dari jaringan global Edge Data Centers yang tersebar di seluruh Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat. Untuk memastikan keunggulan yang terbaik, setiap wilayah memiliki titik-titik kehadiran yang redundan di seluruh pusat data fisik yang independen.
STEVY WIDIA
Discussion about this post