youngster.id - Sebagai tanggung jawab perusahaan untuk menarik kembali sampah kemasan yang dihasilkan sekaligus mendukung Indonesia bebas sampah pada 2030, Super Indo, Nutrifood, Tetra Pak, dan Komunitas Lingkungan Green Movement Indonesia berkolaborasi meluncurkan ‘Dropbox Sampah Kemasan’ di sejumlah gerai Super Indo di Kota Solo.
Didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo, aksi kolaborasi ini bertujuan untuk mengajak konsumen dan masyarakat Solo agar lebih sadar dan ikut berkontribusi dalam pengurangan sampah ke TPA, khususnya sampah kemasan melalui pemilahan dan daur ulang sampah kemasan.
Sampah kemasan yang terkumpul akan secara rutin disalurkan ke mitra Bank Sampah di Solo yakni Bina Usaha Mandiri, lalu disalurkan ke berbagai sentra daur ulang untuk diolah menjadi barang-barang yang berguna serta bernilai ekonomi. Khusus untuk bungkus plastik, diolah mandiri oleh Bina Usaha Mandiri menjadi papan daur ulang.
Angelique Dewi, Head of Corporate Communication Nutrifood mengungkapkan ide lahirnya program Dropbox Sampah Kemasan ini berawal dari kepedulian bersama mengenai permasalahan sampah kemasan di Indonesia.
“Sebagai produsen makanan minuman kesehatan, Nutrifood memiliki komitmen untuk mengelola limbah sampah kemasan kami di seluruh Indonesia secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan, salah satunya melalui Dropbox Sampah Kemasan ini. Setelah sukses diluncurkan di Jabodetabek pada 2020 lalu, Solo menjadi kota kedua sebagai tempat diluncurkannya Dropbox Sampah Kemasan. Kami sangat senang memperoleh dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta dan Bank Sampah Bina Usaha Mandiri. Kami berharap kolaborasi ini bisa ikut membantu kota Solo untuk menaikkan tingkat daur ulang sampah kemasan sekaligus mendukung UMKM daur ulang sampah di kota Solo,” ujar Angelique dalam acara peluncuran Dropbox Sampah Kemasan di Kota Solo yang disiarkan secara virtual Jumat (25/2/2022).
Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta menunjukkan bahwa berdasarkan jenisnya, sampah di Kota Solo didominasi oleh tiga jenis, yaitu organik (61,95%), plastik (13,4%) dan kertas (12,3%). 85% sampah yang dihasilkan di Solo diangkut ke TPA Putri Cempo, Solo, dengan rata-rata jumlah sampah yang masuk mencapai 299,45 ton per hari. Sisa sampah lainnya dikelola di sekolah Adiwiyata dan terjual ke pengepul sampah (15%), dan sebagian kecil sampah masih ada yang dibakar di masyarakat atau dibuang sembarangan.
Arthaty Mulatsih, Kepala Bidang PSLB3, Dinas Lingkungan Hidup, Kota Surakarta mendukung penuh program Dropbox Sampah Kemasan Solo hari ini. Arthaty mengatakan, masalah sampah di Indonesia, termasuk di Kota Solo, merupakan tantangan yang cukup besar bukan hanya bagi pemerintah namun bagi seluruh elemen masyarakat.
“Permasalahan sampah harus ditangani mulai dari hulu sampai ke hilir. Perlu adanya kolaborasi yang baik antar semua elemen untuk mengatasi permasalahan sampah. Pemerintah terutama Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta sangat mengapresiasi program Dropbox Sampah Kemasan Solo, aksi kolaborasi ini sebagai salah satu upaya kolektif dalam penyelesaian masalah sampah kemasan di Kota Solo. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat semakin peduli akan sampah kemasan yang dihasilkan serta mendukung tercapainya Indonesia Bebas Sampah 2030,” jelas Arthaty.
Aksi kolaborasi Dropbox Sampah Kemasan ini diawali dengan penempatan Dropbox Sampah Kemasan di enam gerai Super Indo di Solo, yakni Super Indo Adi Sucipto, Super Indo Ronggowarsito, Super Indo Banyuanyar, Super Indo Gumpang, Super Indo Colomadu, dan Super Indo Solo Baru. Jenis sampah yang dikumpulkan mencakup tiga kategori sampah, yaitu sampah kemasan kertas (dupleks, kotak minuman, gelas kertas), sampah kemasan plastik (botol plastik, gelas plastik, tube plastik, sachet atau bungkus plastik), serta sampah kemasan kaca (botol kaca, toples kaca, dan sebagainya) untuk berbagai brand.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post