youngster.id - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 diproyeksikan mencatat peningkatan aktivitas wisata. Korlantas Polri memperkirakan hampir tiga juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta selama periode Nataru tahun ini, naik 0,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain peningkatan volume perjalanan, penyedia hunian co-living Cove mencatat adanya pergeseran perilaku wisatawan. Berdasarkan proyeksi dan data internal perusahaan, wisatawan Nataru 2025 dinilai lebih spontan dalam merencanakan perjalanan, lebih mengutamakan kenyamanan dibandingkan harga, serta menunjukkan perubahan demografi wisatawan mancanegara, khususnya untuk destinasi Bali.
Country Director of Growth and VP of Online Marketing Cove Dian Paskalis mengatakan periode Nataru menjadi salah satu kontributor utama bagi industri pariwisata dan perhotelan, termasuk Cove.
“Berkat antusiasme wisatawan ketika liburan Nataru, bulan Desember diproyeksikan akan menghasilkan nilai pemesanan yang lebih besar bagi Cove dibandingkan bulan-bulan lainnya tahun ini. Hal ini menegaskan relevansi co-living sebagai akomodasi liburan, terutama dengan fleksibilitasnya,” ujarnya.
Cove memproyeksikan sekitar 80% pemesanan kamar harian untuk periode Nataru akan terjadi pada bulan Desember, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren ini menunjukkan wisatawan semakin memilih pola liburan spontan, dengan mempertimbangkan fleksibilitas waktu, sisa cuti tahunan, serta penawaran perjalanan yang umumnya muncul menjelang akhir tahun.
Dari sisi preferensi, wisatawan Nataru 2025 dinilai tidak lagi semata mencari akomodasi dengan harga terendah. Kenyamanan dan kualitas pengalaman menginap menjadi pertimbangan utama, meskipun tarif akomodasi cenderung meningkat, terutama pada malam pergantian tahun. Di sejumlah destinasi populer, kenaikan tarif pada periode Nataru bahkan disebut dapat melampaui periode Lebaran.
Kenaikan harga tersebut tidak menurunkan minat berlibur. Data internal Cove menunjukkan nilai pemesanan pada Desember 2025 diproyeksikan meningkat 60% dibandingkan Desember tahun lalu. Lokasi akomodasi menjadi faktor penting, dengan properti Cove di kawasan Sudirman (Jakarta), Canggu (Bali), dan wilayah Bandung mencatat minat tinggi karena kedekatannya dengan pusat perayaan Nataru.
Sementara wisatawan domestik masih mendominasi pengguna Cove di Indonesia, porsi wisatawan mancanegara pada periode Nataru menunjukkan peningkatan, terutama untuk properti di Bali. Kondisi ini mencerminkan posisi Indonesia sebagai salah satu destinasi internasional pilihan untuk merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru 2026.
Cove juga mencatat pergeseran asal negara wisatawan asing. Pada Nataru 2025, terjadi peningkatan signifikan wisatawan dari kawasan Asia Pasifik, seperti Vietnam, Filipina, dan Korea Selatan, yang pertumbuhannya dinilai lebih tinggi dibandingkan wisatawan dari negara-negara yang sebelumnya mendominasi pasar, seperti Australia.
“Baik untuk staycation di dalam kota maupun liburan ke destinasi baru, pengalaman menginap menjadi faktor penting. Co-living harian Cove dapat menjadi alternatif akomodasi yang menawarkan fleksibilitas, kenyamanan, dan suasana yang tetap terasa seperti di rumah,” tutup Dian.
STEVY WIDIA



















Discussion about this post