youngster.id - Untuk mendorong UKM masuk ranah digital, Crowdo meluncurkan platform digitalisasi UKM dengan teknologi neobank. Perusahaan mengklaim ini adalah yang pertama di Indonesia.
“Kami telah menjadi yang terdepan dalam inovasi digital Indonesia di sektor Fintech sejak 2017. Kami berkomitmen untuk menghadirkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi UKM Indonesia yang memainkan peran penting dalam perekonomian,” ungkap Reona Shimada Group CEO Crowdo dalam keterangannya Kamis (25/2/2021).
Platform yang disebut sebagai teknologi neobank untuk membantu bisnis mendigitalisasi operasional serta integrasi operasional supply chain dengan produk keuangan dan perbankan secara online. Neobank menawarkan solusi atas dua masalah yang kerap dihadapi pemilik bisnis UKM saat ini yaitu digitalisasi supply chain dan transisi ke pinjaman online serta layanan perbankan.
“Peluncuran platform dengan teknologi neobank hari ini juga menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pemerintah untuk digitalisasi sektor UKM,” ujarnya.
Platform terbaru Crowdo ini dapat membantu perusahaan lebih mudah membuka rekening bank, mengelola semua faktur penjualan atau invoice dan puerchase order secara digital, kemudian meminta atau menerima pembayaran cukup dengan satu sentuhan.
Menurut Chief Operating Officer Crowdo Indonesia, Nur Vitriani, Pemerintah menyadari bahwa digitalisasi akan memainkan peran kunci dalam mendorong lebih dari 32 juta UMKM untuk beralih ke digital dan mendorong inovasi digital untuk bisnis ini terutama di masa pandemi Covid-19.
“Kami yakin platform ini akan menjadi game-changer bagi UKM karena merupakan platform pertama yang mengintegrasikan digitalisasi operasional dengan solusi pinjaman dan perbankan. Poin pentingnya adalah platform ini mudah dipahami, dinavigasi, dan digunakan untuk setiap pemilik bisnis, sehingga tidak ada UKM yang tertinggal karena kurangnya literasi digital,” kata Nur Vitriani, Chief Operating Officer Crowdo Indonesia
Perusahaan berharap 2021 menjadi tahun pemecahan rekor bagi bisnisnya dengan target menggandakan fasilitas pinjamannya dan mendigitalisasi Rp 14 Trilliun nilai transaksi supply chain untuk basis anggotanya.
“Poin pentingnya adalah platform ini mudah dipahami, dinavigasi, dan digunakan untuk setiap pemilik bisnis, sehingga tidak ada UKM yang tertinggal karena kurangnya literasi digital,” tandasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post