youngster.id - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada banyak sektor, tak terkecuali usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Hasil laporan BukuWarung, menyebut terjadi penurunan pendapatan hingga 90% pada UMKM selama empat bulan terakhir. Tetapi ada beberapa yang mengalami kondisi sebaliknya.
Startup penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM, industri restoran, olahraga & hobi, serta toko bangunan merilis laporang UMKM paling terdampak oleh pandemi Covid-19.
Dalam laporan BukuWarung jumlah transaksi di industri restoran anjlok hingga 70% dengan pendapatan turun hingga 80%. Kondisi yang sama juga dirasakan oleh industri olahraga & hobi, serta toko bangunan. Industri olahraga & hobi mengalami penurunan hingga 90% dari segi pendapatan, sementara industri toko bangunan turun sebesar 65%.
Pendiri BukuWarung Abhinay mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat secara umum mengubah kebiasaan mereka.
“Penurunan di berbagai sektor harus segera ditindaklanjuti dengan inovasi agar bisnis tetap relevan dengan tatanan kehidupan baru,” ujar Abhinay dalam keterangan tertulis Sabtu (13/6/2020).
Namun, ada pula beberapa industri yang justru mengalami dampak sebaliknya. Usaha penjualan pulsa dan paket data mengalami peningkatan pendapatan hingga 1.000%. Sementara pendapatan pelaku usaha kecantikan/kesehatan, logistik, dan laundry meningkat 300% – 800%.
Abhinay juga mengungkapkan, pelaku usaha yang meraup keuntungan dari perubahan kebiasaan ini harus dapat bersikap lebih baik dalam hal pengelolaan. “Jangan sampai bisnis tidak siap menghadapi lonjakan yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat,” ujarnya.
BukuWarung melihat penurunan transaksi di UMKM bisa disikapi dengan sedikit adaptasi. Salah satunya adalah mulai masuk ke ranah digital atau online.
Pebisnis UMKM di bidang makanan, misalnya, bisa mulai memikirkan untuk menjual makanan secara online, baik itu masuk ke dalam sistem aplikasi pengantaran atau menjajakan sendiri melalui akun media sosial.
Kondisi yang terjadi di industri UMKM sekarang ini, menurut BukuWarung, perlu disikapi dengan bijak oleh UMKM.
Abhinay berharap pemilik usaha menjalankan pencatatan dan pengelolaan usahanya menggunakan aplikasi BukuWarung. Selain pencatatan keuangan dan utang pelanggan, aplikasi inijuga memiliki fitur pengingat melalui SMS. Sedang Multipembukuan yang memungkinkan pelaku usaha mengelola catatan banyak bisnis sekaligus dalam satu akun. Fitur ini cocok bagi mereka yang menjajal peluang bisnis baru di tengah pandemi ini.
“Salah satu tatanan kehidupan baru atau New Normal adalah pemanfaatan teknologi digital. UMKM harus sadar bahwa pemanfaatan teknologi, di mana pun tempatnya, sudah tak terelakkan lagi. Adopsi tersebut bisa dimulai dengan hal kecil, seperti pencatatan keuangan dan manajemen internal bisnis,” kata pungkas Abhinay.
STEVY WIDIA