youngster.id - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilaksanakan pada bulan Juli 2020 lalu menunjukkan sekitar 5,76% pelaku usaha baru mulai mengadopsi internet dan teknologi informasi untuk kegiatan pemasaran. Padahal pemanfaatan teknologi digital yang tepat terutama pada masa pandemi dapat membantu pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya.
Untuk itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk berkolaborasi dengan Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) dari Gojek untuk mendukung pelaku usaha Indonesia untuk beradaptasi dan terus berkarya di masa pandemi COVID-19 ini.
“Bank Danamon bersama YABB sebagai bagian dari Gojek mendukung para pelaku usaha seperti merchant-merchant Gojek untuk memanfaatkan sarana teknologi digital serta pengetahuan mengenai kondisi ekonomi dan pasar terkini agar lebih tangguh menghadapi iklim usaha yang menantang saat ini, Pemanfaatan teknologi digital dapat membuka potensi pasar yang lebih luas sehingga dapat menciptakan peluang baru yang menguntungkan,” kata Andrew Suhandinata, Transaction Banking Head, Bank Danamon dalam keterangannya, Senin (26/10/2020).
Dalam kesempatan ini, Bank Danamon juga memberikan donasi sebesar Rp 62,5 juta kepada YAAB, organisasi nonprofit yang didirikan oleh Gojek untuk membantu mitra pengemudi online yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Bank Danamon telah melaksanakan serangkaian kontribusi sosial kepada masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi virus corona. Kegiatan itu termasuk pemberian 4.000 Alat Pelindung Diri (APD) kepada rumah sakit di sejumlah kota di Indonesia, donasi dalam bentuk premi asuransi jiwa dan jaminan kecelakan kerja yang dikelola oleh BP Jamsostek kepada 10.000 relawan dibawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta donasi tunai untuk kebutuhan pokok bagi pengemudi online.
Selain itu bersama MUFG sebagai pemegang saham pengendali Bank Danamon menyerahkan bantuan sebesar 100 juta yen (setara 14 miliar rupiah) kepada pelajar Indonesia di Jepang melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo untuk mengatasi kesulitan ekonomi di masa COVID-19.
STEVY WIDIA
Discussion about this post