youngster.id - Dalam ajang Euromoney Awards for Excellence, Bank DBS dinobatkan sebagai Bank Digital Terbaik di Dunia. Hebatnya, “Bank Digital Terbaik” merupakan salah satu kategori yang paling diperebutkan.
BBVA, Citi dan ING adalah para pesaing kuat untuk penghargaan ini. DBS berhasil memenangkan penghargaan pada kategori ini berkat transformasi menyeluruh yang diterapkannya.
“Bank DBS menerapkan digitalisasi lebih baik dibandingkan dengan bank lainnya. Hal ini dibuktikan DBS dengan inovasi digital pada setiap segmen bisnisnya, baik itu segmen konsumen maupun segmen korporasi, segmen UKM maupun segmen perbankan transaksional, bahkan diterapkan pada yayasan sosialnya, DBS Foundation,” jelas Clive Horwood, Editor Majalah Euromoney melalui keterangan tertulisnya.
Euromoney juga menganugerahkan penghargaan Bank Terbaik di Asia kepada DBS, penghargaan yang juga baru pertama kalinya diberikan untuk bank asal Singapura.
“Memenangkan penghargaan sebagai Bank Digital Terbaik di Dunia dari Euromoney memicu semangat kami, dan ini merupakan bukti dari kerja keras kami dalam menata kembali dunia perbankan,” ujar Piyush Gupta, CEO Bank DBS.
Seperti apa digitalisasi yang dilakukan Bank DBS? Pada April, Bank DBS meluncurkan Digibank di India, bank berbasis mobile-only yang pertama di negara ini. Digibank adalah sistem perbankan tanpa kantor cabang, kertas, atau pun tanda tangan dengan memanfaatkan gabungan inovasi teknologi terobosan seperti misalnya biometrik dan kecerdasan buatan untuk mengubah secara drastis berbagai pengalaman konsumen.
Di pasar lainnya, para nasabah retail, wealth management dan korporasiBank DBS sudah mulai terintegrasi secara digital. Pada 2015, 16% nasabah baru wealth management bank DBS membuka rekening secara digital. Sebesar 51% dari nasabah SME di Singapura juga terdaftar melalui DBS Online Opening Service.
Saat ini, 90% transaksi pengiriman uang juga dilakukan konsumen melalui platform digital yaitu DBS Remit. Pada akhir tahun ini, bank akan memperkenalkan metode otentikasi menggunakan biometrik suara di Singapore Costumer Centre.
Untuk menciptakan pegawai fintech, bank mendorong para karyawan untuk mengadopsi pola pikir digital melalui pembelajaran dari pengalaman dan eksperimen program-program seperti programhackathons. Tahun lalu, lebih dari 2.000 karyawan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari secara langsung budaya digital, metodologi agile and konsep-konsep digital lainnya.
Baru-baru ini, DBS menjadi Bank Singapura pertama yang memulai teknologi produktivitas cloud-based, office 365, di lingkungan kerja. Rencananya teknologi ini akan diterapkan untuk seluruh 22.000 karyawan di akhir tahun.
Bagaimana dengan Indonesia? DBS sendiri memang telah hadir di tanah air sejak 27 tahun lalu yang berfokus pada layanan perbankan korporasi dan perbankan untuk konsumen termasukwealth management. Tentunya akan menarik jika layanan digital seperti Digibank ini bisa dinikmati oleh konsumen lokal. Kabarnya layanan ini juga akan hadir di Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post