youngster.id - Demi menjaga pengembangan dan pertumbuhan bisnis agar semakin tangguh dan berkelanjutan, PT Dharma Polimetal Tbk menatap peluang di sektor kendaraan listrik (EV). Emiten manufaktur komponen otomotif ini secara proaktif mengembangkan komponen kendaraan listrik dan membangun ekosistem EV sendiri melalui Dharma Connect.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan, meskipun terjadi tren penurunan penjualan di industri otomotif sepanjang 2024, tetapi perusahaannya berhasil menunjukkan ketahanan yang baik. Dharma membukukan kinerja penjualan dan laba yang lebih baik dari industri.
“Ke depan, Dharma akan terus berupaya mencari sumber-sumber pertumbuhan baru yang tidak terlalu terpengaruh oleh naik turunnya penjualan otomotif, baik yang masih berhubungan dengan industri otomotif maupun diluar otomotif dengan memanfaatkan kompetensi yang sudah kita miliki maupun dengan menghasilkan inovasi baru. Di samping itu, peluang untuk terus memperbaiki efisiensi melalui teknologi tepat guna dan otomasi akan membuat Dharma semakin kompetitif dan profitable,” kata Irianto, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Pada tahun buku 2024, meskipun penjualan tetap stabil di Rp5,5 triliun, Dharma berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih inti tahun berjalan sebesar 4,1% atau naik dari Rp569,6 miliar, setelah dikurangi negative goodwill atas akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) di tahun 2023 (non-operational and non-recurring profit), menjadi Rp593,1 miliar di tahun 2024.
Segmen kendaraan roda dua (2W) menjadi pilar utama pertumbuhan Dharma, dengan penjualan mencapai Rp3,3 triliun, meningkat 11,9% YoY dimana total penjualan sepeda motor nasional hanya naik sebesar 1,5%. Dengan kontribusi sebesar 59% terhadap total penjualan, segmen ini tetap menjadi motor penggerak utama bagi Dharma di tahun 2024.
Selain segmen 2W, kinerja Dharma tahun 2024 juga didorong oleh penjualan ekspor dari PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), perusahaan joint venture Dharma dengan Kyungshin Corporation. Penjualan ekspor ke Amerika Serikat dimulai pada Mei 2024, dan hingga akhir tahun, DKI mencatat penjualan sebesar Rp708,9 miliar, meningkat 103,6%.
Dengan rekam jejak pengiriman yang konsisten, DKI optimis dapat meningkatkan pangsa pasar global serta membuka peluang ekspansi ekspor ke negara lain. Untuk memaksimalkan peluang tersebut, DKI tengah membangun pabrik baru seluas 2,3 hektare dengan kapasitas 1,5 kali lipat dari yang sudah ada. Pabrik ini dijadwalkan selesai pada semester kedua 2025 dan diproyeksikan akan meningkatkan jumlah rata-rata kontainer ekspor per bulan. (* AMBS)
Discussion about this post