youngster.id - Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menggelar program pencarian Solusi Desa Broadband Terpadu. Program ini diharapakn akan mendapatkan gagasan untuk memberikan solusi bagi masalah desa tertinggal. Dan lewat program ini akan tercapai 500 desa broadband terpadu di seluruh Indonesia.
“Perihal dari aktivitas ekonomi tradisional ke aktivasi ekonomi digital dipastikan selain akan meningkatkan kecepatan transaksi ekonomi juga akan meningkatkan efesiensi proses ekonomi. Oleh sebab itu, masyarakat harus sesegera mungkin dikondisikan untuk menyambut era ekonomi digital tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam peluncuran program Solusi Desa Broadband Terpadu, Jumat (16/4/2016) di kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta.
Kemkominfo RI itu berharap para inovator muda mampu menyajikan solusi dan implementasi yang menggabungkan elemen jaringan, perangkat, aplikasi dan dukungan sistem yang dapat memberikan sumbangsih terwujudnya kesejahteraan bangsa secara menyeluruh dimulai dari pelosok desa.
Desa broadband terpadu adalah desa yang akan dilengkapi dengan fasilitas jaringan atau akses internet, perangkat akhir pengguna dan aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk setempat.
Progam tersebut diperuntukkan pada desa nelayan, desa pertanian, dan desa pedalaman untuk mendukung dan membantu kegiatan mayarakat setempat sehari-hari. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
Menteri mengatakan, pada 2015, pihaknya telah mengembangkan 50 desa broadband terpadu. Dan ditargetkan tahun 2016 ini akan dapat mencapai 500 desa broadband terpadu. Menurut menteri dalam hal ini dibutuhkan pendekatan sosial dan kultural kepada masyarakat agar akses internet dan aplikasi yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang produktif.
Direktur Telekomunikasi Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan, panitia akan membuka pendaftaran mulai dari tanggal 15 April 2016 – 21 Mei 2016. Dari ide yang terdaftar, panitia akan memilih 50 ide terbaik yang akan diumumkan pada dilangsungkan pada 28 Mei 2016.
Setelah itu, panitia akan kembali menyaring menjadi 25 tim untuk mengikuti Bootcamp yang berlangsung pada 15 Juni 2016. Terakhir, pada presentasi final, tim kembali disaring menjadi 6 terbaik di tanggal 22 Juli 2016.
Peserta yang aplikasinya terpilih akan mendapat hadiah berupa: Pembimbingan dengan mentor ahli dari berbagai bidang untuk penyempurnaan solusi, Kesempatan melakukan benchmaking ke negara yang sudah sukses dalam pengembangan start up, dan Kesempatan promosi aplikasi yang sudah dibuat melalui kerjasama pemerintah dan operator.
Diketahui, dari statistik yang dihimpun, di Indonesia terdapat 74.094 desa dengan 19 ribu diantarannya merupakan desa tertinggal. Dari itu, 43 % atau sejumlah 8.447 desa merupakan desa tertinggal dengan akses sinyal telekomunikasi yang sudah baik.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kompetisi start up ‘Solusi Desa Broadband Terpadu’ langsung aja nih hubungi email: info@broadband-desa.go.id atau kunjungi laman solusi.broadband-desa.go.id.
STEVY WIDIA
Discussion about this post