youngster.id - Penerbangan dan Hotel merupakan bisnis yang terhantam langsung efek dari pandemi virus corona yang membuat pergerakan orang sangat terbatas. Imbasnya berlanjut ke bisnis online travel agen (OTA). Salah satunya adalah tiket.com yang mengaku kinerja perusahaan menjadi tertekan dan harus memotong biaya.
Chief Marketing Officer & Co-Founder Tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan manajemen kini fokus melakukan penghematan di segala lini untuk mencegah kerugian besar. Agar kerugian tidak membengkak, perusahaan, kata Gaery, telah memotong semua biaya yang tidak perlu.
“Kami bersyukur di Tiket.com kita tidak lay off atau pemberhentian karyawan. Bahkan tidak ada pemotongan gaji bagi karyawan. Kami memilih untuk menekan biaya pengeluaran yang tidak perlu, misalnya biaya marketing sebesar 90%,” ucap Gaery dalam konferensi pers virtual Senin (13/4/2020) di Jakarta.
Namun Gaery mengungkapkan, bahwa saat ini perusahaan tengah kehilangan omzet dalam jumlah yang besar. Ia memperkirakan, dari sisi pasar, penndapatan Tiket.com telah turun hingga 75%.
Penurunan pendapatan paling besar tercatat bersumber dari penjualan tiket pesawat dan hotel. Penurunan ini terjadi sejak kasus penyebaran virus corona terjadi di China hingga masuk ke Indonesia.
Gaery mengusulkan, pemerintah menggelar stimulus untuk membantu sektor pariwisata di masa pandemi virus corona, yang difokuskan untuk hotel dan pesawat. Kedua industri itu ditengarai paling terseret arus pelemahan ekonomi karena wabah ini.
“Travel bisa berjalan kalau ada perusahaan-perusahaan tranportasi dan hotel. Keduanya itu paling banyak butuh bantuan,” ujarnya.
Seumpama dua industri itu cepat pulih pasca-pandemi usai, Gaery yakin ekosistem wisata akan kembali bergairah. Kedua industri itu juga akan mendorong tingkat kunjungan di destinasi-destinasi dalam negeri seperti Bali dan Yogyakarta selepas penyebaran virus corona berlalu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post