youngster.id - DoctorTool, perusahaan SaaS kesehatan terkemuka di Indonesia, segera menghadirkan sistem pendukung pemberian resep obat berbasis Generative AI. Sistem ini dirancang untuk membantu penyedia layanan kesehatan mematuhi regulasi pemerintah sekaligus mengurangi risiko penipuan asuransi.
CEO DoctorTool Rainaldo mengatakan, asisten AI generasi terbaru ini dikembangkan dengan menggunakan platform watsonx.aidari IBM. Hal ini diharapkan dapat mentransformasi layanan kesehatan di seluruh Indonesia dengan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, mengurangi tugas administratif, dan memungkinkan dokter untuk lebih fokus pada perawatan pasien.
“Dengan menggunakan teknologi IBM, kami telah mengembangkan tools AI yang dapat memangkas waktu administratif dokter dan mencegah potensi kerugian miliaran rupiah akibat penipuan. Hal ini memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk lebih banyak memanfaatkan waktunya pada pemeriksaan fisik dan interaksi dengan pasien,” katanya dikutip Selasa (17/12/2024).
Menurut dia, selain meningkatkan efisiensi, alat ini juga didesain untuk meningkatkan akurasi data, membantu proses pengambilan keputusan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi kesehatan.
“Hal ini sangat penting untuk memberikan layanan berkualitas tinggi secara konsisten, terutama di wilayah yang masih sulit mendapat akses layanan kesehatan,” ujarnya.
Saat ini, DoctorTool memiliki peran penting dalam meningkatkan akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan jangkauan di lebih dari 280 kota di 36 provinsi, perusahaan ini mendukung penyedia layanan kesehatan dalam memberikan berbagai layanan kesehatan berkualitas melalui ekosistem TI yang terintegrasi.
Ekosistem ini mendukung fungsi utama seperti pengumpulan data untuk penelitian dan survei, distribusi produk dan layanan kesehatan, serta solusi di tempat pelayanan guna membantu meningkatkan hasil perawatan pasien. Inovasi ini memiliki dampak signifikan, terutama di wilayah dengan infrastruktur yang terbatas sehingga bisa membantu mengatasi kesenjangan kritis dalam penyediaan layanan kesehatan.
Berdasarkan fondasi ini, sistem baru DoctorTool mengintegrasikan fitur-fitur canggih seperti Speech-to-Transcription (STT), Transcription-to-Summary (TTS), dan dukungan pengambilan keputusan klinis berbasis AI. Alat ini menyederhanakan dokumentasi medis dan memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk rencana perawatan, serta meningkatkan akurasi dan penanganan pasien. Implementasi AI yang kini digunakan di hampir 2000 klinik di Indonesia telah mengurangi waktu kerja administratif dokter dari 50% menjadi hanya 10% dari durasi konsultasi.
Hal ini memungkinkan waktu yang lebih banyak untuk pemeriksaan fisik dan meningkatkan kualitas perawatan pasien. DoctorTool juga sedang menguji fitur speech-to-text untuk rekam medis elektronik (EMR), yang meningkatkan pengumpulan data dan mengurangi beban kerja dokter, sehingga lebih meningkatkan kualitas perawatan secara keseluruhan.
“Dengan teknologi ini, kami berupaya mendukung penyedia layanan kesehatan dalam mematuhi regulasi, mengurangi kasus penipuan, dan meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk membantu komunitas yang masih sulit mendapatkan akses kesehatan yang berkualitas, mudah, dan terjangkau,” kata Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia.
DoctorTool berpartisipasi dalam “regulatory sandbox” Kementerian Kesehatan Indonesia, sebuah program untuk mengembangkan inovasi kesehatan digital melalui pengujian keandalan bisnis, teknologi, dan tata kelola. Program ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas produk, mengurangi risiko pengguna, dan mendukung pembuatan kebijakan berbasis riset oleh Kementerian Kesehatan. Pendekatan ini diharapkan memungkinkan DoctorTool untuk terus berinovasi sambil tetap sesuai dengan standar nasional.
Sejak didirikan pada tahun 2015, DoctorTool telah telah mencapai pencapaian luar biasa, mulai dengan 1.900 klinik yang terdaftar, 10.000 tenaga kesehatan yang dilatih, sampai 10 juta catatan pasien yang telah diproses. Solusi-solusi ini memberikan manfaat penting, seperti meminimalkan penipuan asuransi, meningkatkan pengambilan keputusan klinis, dan memastikan pengumpulan data yang terstruktur sesuai dengan basis data kesehatan nasional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post