youngster.id - DOKU mengumumkan rebrand menjadi Jokul. Perubahan ini akan membuat sistem DOKU terintegrasi dalam satu dashboard dan dapat digunakan oleh pemilik usaha dari beragam fase bisnis. Langkah ini mengubah posisi bisnis DOKU dari aplikasi dompet elektronik menjadi bisnis payment gateway.
Chief Innovation Officer DOKU Rudianto Thong menjelaskan, bisnis payment gateway DOKU adalah bisnis pertama dan utama perusahaan. Bisnis ini berkontribusi sebanyak 70% terhadap total keseluruhan layanan.
“Secara filosofis dari sisi pembayaran, payment gateway bagi penjual itu adalah proses penjualan, sementara bagi konsumen adalah proses pembelian. Yang mana kedua hal itu berbeda, maka Jokul jadi penegasan kami untuk mengambil sisi pain point dari para merchant dan ingin mengakomodasi dari semua level bisnis dari setiap solusi kami,” ucap Rudy dalam keterangan pers Jumat (9/4/2021).
Sebelumnya DOKU memiliki dua pilar bisnis lainnya yakni Collaborative Commerce (DOKU Wallet) dan Transfer Service (remitansi dan disbursement). Tetapi, kontribusi dari kedua bisnis ini tidak sebesar payment gateway, yakni 20% dan 10% secara berurutan. Oleh karenanya, Rudy menegaskan, rebranding menjadi suatu langkah yang perlu dilakukan perusahaan. Jokul sendiri adalah kata slang pada tahun 90-an yang memiliki arti jualan.
DOKU juga memperkenalkan sejumlah solusi pembayaran digital yang berada di bawah Jokul untuk semua fase bisnis, baik itu korporasi, startup, usaha mikro, hingga penjual individu. Rudy yakin, bukan hanya kenyamanan konsumen saja yang patut diperhatikan dalam transaksi online, namun juga kenyamanan para pengusaha, dalam mengontrol, mengelola, dan menerima pembayaran konsumen.
Oleh karenanya, dari masalah tersebut Jokul menyediakan solusi untuk masing-masing segmen, di antaranya dasbor untuk mengelola aktivitas bisnis pembayaran online secara lebih transparan, integrasi mudah dan fleksibel tanpa dikenakan biaya, dan terhubung dengan berbagai metode pembayaran.
DOKU sendiri sudah mengembangkan berbagai solusi pembayaran, seperti virtual account (transfer bank), kartu kredit, e-money, O2O, direct debit, VA by DOKU, dan WhatsApp Link, yang dapat diintegrasikan sesuai fase bisnis.
Bahkan, untuk konsumen enterprise telah disediakan solusi Split Settlement untuk permudah pelimpahan dana dari satu transaksi dipecah dan ditransfer ke beberapa rekening. Sehingga fitur ini cocok untuk model bisnis marketplace yang butuh segera melimpahkan dana ke rekening seller secara rutin.
“Skema biaya di Jokul adalah merchant hanya bayar jika sudah mendapat pembayaran dari konsumen. Mereka pun dapat menambahkan fitur-fitur di dalam Jokul secara gratis, hanya bayar fitur tersebut jika sudah mendapat pembayaran dari konsumen juga.”
Lewat Jokul, DOKU berharap solusi payment gateway ini dapat membantu lebih banyak bisnis go digital. Terlebih, di masa pandemi ini beralih ke platform digital menjadi langkah mutlak yang harus dilakukan. Rudy menuturkan, sejak soft launch Jokul pada 18 Februari 2021 kemarin, tercatat ada 5 ribu bisnis telah terdaftar sebagai merchant secara organik.
Para merchant ini tersebar di Jakarta (40%), Surabaya (13%), Bandung (12%), Depok (10%), Medan (7%), dan sisanya tersebar di Makassar, Palembang, Tangerang, dan lain-lain. Rencananya, proses pengembangan fitur Jokul akan terus dilakukan hingga resmi diluncurkan pada awal Juni mendatang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post