youngster.id - Era digital seperti saat ini, dimana semua sumber informasi bisa didapatkan dengan mudah, membuat Gen Z memiliki kepekaan terhadap teknologi dan pola pikir yang sangat maju serta terbuka dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.
Hasil riset Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN), bertajuk “Now you Z me: Debunking myths about ASEAN’s Generation Z” menyebutkan terkait sikap dan perilaku dari Generasi Z di ASEAN akan menilai kehidupan dan pandangan mereka terhadap tantangan sosial di sekitar memberikan dampak pada masyarakat dan ekonomi
“Populasi Gen Z di ASEAN atau kami menyebutnya sebagai ‘SynergiZers’, sebagai generasi yang menciptakan sinergi dan harmoni melalui berbagai aspek diri, memiliki proporsi yang cukup besar. Diperkirakan 24% dari populasi ASEAN Gen Z cukup berdampak pada masyarakat dan perekonomian,” ungkap Devi Attamimi Insitute Director HILL ASEAN dan Executive Director Strategy Hakuhodo Internasional Indonesia pada media, Kamis (8/4/2021).
Dia memaparkan, penelitian dengan metode survei kuantitatif dan kualitatif ini dilakukan di 6 (enam) negara ASEAN. Hasilnya, karakter dari SynergiZers yang cenderung ingin selalu melakukan perubahan lebih baik dari generasi sebelumnya dalam mengatasi permasalahan atau tantangan sosial dengan tindakan nyata.
“Dimulai dari menghargai diri sendiri, keluarga dan orang di sekitarnya secara setara dan selaras dalam memahami perbedaan satu sama lain,” kata Devi.
HILL ASEAN menggunakan sampel sebanyak 4.500 responden laki-laki dan perempuan berusia 15-55 tahun untuk metode kuantitatif dengan melakukan survei melalui internet, tidak hanya berfokus pada responden yang mewakili Gen Z, namun juga generasi sebelumnya, yaitu Gen X dan Y.
Sedangkan untuk metode kualitatif, HILL ASEAN melakukan wawancara berkelompok, baik secara langsung maupun daring terhadap 54 responden Gen Z berusia 17-23 tahun, mewakili kelompok siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa dan first-jobbers.
Menurut dia, profil Indonesia, yaitu dimana 90% Gen Z Indonesia setuju dengan pernyataan “Hidup adalah tentang memenuhi tanggung jawab”. Lalu 88% setuju dengan pernyataan “Hidup adalah tentang mencintai diri sendiri.
“Ini menandakan bahwa profil Gen Z di Indonesia menghargai keseimbangan life values yang dimiliki, terlihat dari karakter yang positif, kuat dan juga mereka merasa orang-orang di sekitar mereka tidak akan bahagia jika mereka sendiri tidak bahagia. Tapi kami rasa mereka siap dalam menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan temuan riset ini dapat menjadi bukti bahwa perubahan karakter setiap generasi dapat memberikan dampak positif pada masyarakat.
“Kami percaya kehadiran Gen Z akan membawa angin segar terhadap keselarasan hidup masyarakat di negara-negara ASEAN, baik secara sosial maupun aktivitas ekonomi setiap negara,” jelasnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Irfan Ramli, CEO Hakuhodo International Indonesia mengatakan, hasil riset ini diharapkan dapat memberikan energi baru dan positif bagi kami semua dalam membuka peluang pasar, dan memanfaatkan karakter konsumen pada brand, menuju ke arah yang lebih baik,” ungkap Irfan Ramli,
“Pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif telah banyak dilakukan dengan berbagai terobosan oleh Gen Z, sehingga teknologi dan usaha rintisan memiliki peran penting. Ini menandakan bahwa Gen Z sudah berperan terhadap perekonomian Indonesia dan selanjutnya akan menjadi raksasa ekonomi global. Maka kontribusi Gen Z harus diperhitungkan sejak dini,” tutupnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post