youngster.id - Bisnis online telah menarik minat pelaku usaha, baik pengusaha kecil dan menengah maupun perusahaan besar. Peluang ini ditangkap DOKU dengan meluncurkan web portal yang terintegrasi dengan fitur reporting & market analytics yang dinamai DOKU Merchant.
DOKU Merchant adalah cara tercepat bagi para pemilik usaha untuk segera memulai bisnis dan menerima pembayaran secara online. Portal ini bisa memangkas proses on-boarding yang sebelumnya semi-manual menjadi lebih ringkas dan sistematis,” kata Chief Operating Officer DOKU Nabilah Alsagoff dalam keterangan resmi, Jumat (23/11/2017) di Jakarta.
Menurut Nabila, DOKU merasa pertumbuhan e-commerce tersebut juga harus diimbangi dengan perbaikan infrastruktur dan pembuatan alat untuk mendukung penjual online berkembang. DOKU Merchant dibuat dengan tujuan untuk menjadi solusi manajemen toko online untuk berbagai jenis bisnis, mulai dari UKM yang hanya berjualan melalui media sosial sampai perusahaan besar yang memiliki sistem internal.
“Fitur reporting & market analytics kami dapat membantu para penjual untuk mengendalikan, menganalisa dan memproyeksikan serta merencanakan strategi bisnis yang sedang dijalankan,” kata Nabilah. Melalui fitur tersebut, penjual diharapkan akan bisa memantau pergerakan penjualan dan menganalisa kebiasaan pelanggan juga membaca proyeksi tren penjualan.
DOKU juga menyediakan pinjaman P2P (peer-to-peer) bagi penjual yang sudah bergabung dengan DOKU selama setidaknya 6 bulan dan memiliki sejarah transaksi yang baik.
Sebelumnya, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi e-commerce besar dengan nilai pasar mencapai US$ 8,3 miliar atau sekitar Rp107 triliun. Ke depan, pasar e-commerce juga diperkirakan akan terus tumbuh. Pada 2020, diperkirakan industri e-commerce Indonesia akan mencapai nilai US$130 miliar (Rp1.756 triliun). Sementara pada 2025, angka itu diduga akan mencapai US$156 miliar (Rp2.107 triliun).
STEVY WIDIA
Discussion about this post