youngster.id - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC) bersama startup biotek NalaGenetics meresmikan Klinik Genomik IHC RSPP di Gedung Graha RSPP Lantai 11. Klinik ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat pemanfaatan layanan kesehatan presisi melalui integrasi pemeriksaan genomik, konsultasi klinis, dan pencegahan berbasis data genetik dalam satu sistem layanan terpadu di rumah sakit rujukan nasional.
CEO NalaGenetics Levana Sani menegaskan klinik ini dibangun dari kebutuhan klinis nyata di lapangan.
“Dalam banyak kasus, pasien datang dengan satu keluhan, tetapi setelah konsultasi genetik justru ditemukan risiko lain yang lebih besar, seperti penyakit jantung atau riwayat kanker keluarga. Tanpa layanan terintegrasi, proses ini sering terfragmentasi. Klinik ini memungkinkan asesmen yang lebih menyeluruh dan terarah,” ujar Levana, dikutip Rabu (24/12/2025).
Peresmian Klinik Genomik IHC RSPP dilakukan di tengah meningkatnya beban penyakit tidak menular di Indonesia, seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan metabolik, yang memiliki komponen risiko genetik signifikan. Data nasional menunjukkan prevalensi penyakit jantung mencapai 1,5% populasi, sementara kasus baru kanker payudara mencapai 66.271 per tahun dengan keterlambatan deteksi dini lebih dari 70%.
Secara global, layanan genomik telah diadopsi luas di Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris untuk skrining kanker, terapi presisi, serta pencegahan berbasis populasi. Di Indonesia, adopsi layanan genomik terintegrasi secara klinis masih terbatas, dengan jumlah rumah sakit rujukan nasional yang memilikinya kurang dari lima.
Kehadiran Klinik Genomik IHC RSPP juga sejalan dengan agenda Transformasi Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan, khususnya penguatan data kesehatan dan peningkatan mutu pengambilan keputusan klinis. Layanan ini dapat dimanfaatkan lintas spesialisasi, termasuk onkologi, kardiologi, psikiatri, gizi klinik, penyakit dalam, pediatri, serta kulit dan kelamin.
Direktur RSPP dr. Henny Veirawati menyatakan bahwa pemanfaatan data genetik membuka peluang layanan yang lebih personal dan aman.
“Respons terhadap pengobatan, pola hidup, dan risiko penyakit sangat dipengaruhi variasi genetik. Ini meningkatkan kualitas keputusan klinis,” kata Henny.
Klinik Genomik IHC RSPP merupakan kolaborasi klinik genomik terintegrasi pertama NalaGenetics di lingkungan rumah sakit rujukan nasional. Hingga akhir 2025, NalaGenetics mencatat lebih dari 2.000 pasien telah menjalani pemeriksaan genomik, mayoritas pada penyakit jantung, onkologi, dan gangguan metabolik.
Dari sisi operasional, layanan ini ditargetkan melayani 360 pasien per tahun dan segera dimanfaatkan oleh tujuh unit spesialisasi di RSPP, dengan dokter yang telah mengikuti pelatihan interpretasi hasil genomik. Hasil pemeriksaan juga direncanakan terintegrasi dengan rekam medis rumah sakit.
“Kami memandang kolaborasi dengan Pertamedika IHC sebagai langkah strategis memperluas akses layanan kesehatan berbasis teknologi dan personalisasi. RSPP kini menjadi contoh kesiapan institusi menghadapi perubahan pola layanan kesehatan ke depan,” tutup Levana.
Pemanfaatan layanan Klinik Genomik IHC RSPP dilakukan melalui mekanisme rujukan dan konsultasi dokter di lingkungan RSPP sesuai kebutuhan klinis pasien.
STEVY WIDIA
