youngster.id - Sebagai upaya membangun keamanan siber yang andal untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin baik, perusahaan cyber security Imperva menambah Scrubbing Center keduanya di Jakarta, Indonesia.
Ho Fei Wen, Regional Sales Director Imperva Inc., menjelaskan bahwa serangan siber saat ini tak terhindarkan, bahkan pencurian data pribadi masih menjadi tren kejahatan siber tahun ini. Dimana data Badan Siber Sandi Negara (BSSN), menunjukkan bahwa di sepanjang tahun 2023 telah terjadi anomali 403 juta trafik yang mengarah ke serangan siber ke Indonesia. Terlebih pada kondisi pertumbuhan bisnis di Indonesia yang tetap tumbuh pada tahun 2024.
Menurutnya, pertumbuhan bisnis yang positif telah menimbulkan tantangan tersendiri bagi para pelaku industri untuk memperkuat keamanan sistem informasi mereka. Selain itu, sebelumnya pada tahun 2022, BSSN mencatat bahwa Indonesia banyak mengalami serangan siber yang kompleks. Malware hingga MylotBot menjadi ancaman yang dominan, sehingga menyebabkan peningkatan kebocoran data.
“Untuk itu, Scrubbing Center kedua yang Imperva dirikan ini merupakan solusi yang kami hadirkan untuk meningkatkan kinerja bisnis di Indonesia secara signifikan sekaligus memastikan layanan keamanan yang kuat bagi organisasi ataupun perusahaan melalui Point of Presence (PoPs) yang strategis,” kata Ho Fei Wen, dikutip Sabtu (27/4/2024).
Selain keamanan, ada beberapa manfaat lainnya dari scrubbing center kedua milik Imperva ini, termasuk berkurangnya latensi karena lokasinya yang strategis, uptime serta performa yang lebih tinggi, dan peningkatan skalabilitas untuk menjawab permintaan bisnis yang terus bertumbuh.
Erwin Urip, Presiden Direktur Blue Power Technology (BPT), anak perusahaan CTI Group, menjelaskan bahwa, sebagai mitra solusi IT di Indonesia dan distributor resmi Imperva, pihaknya berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi teknologi dan informasi yang andal, khususnya pada sistem security untuk Indonesia.
“BPT menyambut hangat peluncuran Scrubbing Center kedua milik Imperva sebagai pilihan solusi yang strategis untuk memperkuat perlindungan keamanan sistem informasi dan data lembaga maupun Perusahaan,” kata Erwin. (*AMBS)
Discussion about this post