youngster.id - Sebagai upaya pemberdayaan petani melalui pertanian berbasis organik, PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengembangkan program “Toyota Organic Village” di Desa Mlaten, Demak, Jawa Tengah.
Toyota Organic Village merupakan program yang dirancang dan direalisasikan TAM dan New Ratna Motor sebagai salah satu founder dealer Toyota, untuk pengembangan desa berbasis pertanian organik dan ramah lingkungan dengan melibatkan masyarakat petani. Ini sejalan dengan visi pemerintah dalam pembangunan Indonesia yaitu untuk memperkuat daerah-daerah dan desa, peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan produktivitas rakyat serta mewujudkan kemandirian ekonomi.
“Program Toyota Organic Village diharapkan dapat memainkan peran dalam pemberdayaan komunitas masyarakat petani dengan keunggulan lokal yang dimiliki untuk makin memahami pertanian berbasis organik yang manfaatnya sangat besar,” ujar Henry Tanoto, Vice President Director TAM, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Henry, terciptanya pola pertanian ramah lingkungan akan berdampak terhadap kualitas lingkungan sekitar yang semakin membaik, sehingga mampu mewujudkan masyarakat petani dengan pola agribisnis berkelanjutan untuk taraf hidup yang terus meningkat.
Dijelaskan Henry, dalam program Toyota Organic Village, pihaknya membantu petani untuk mengembangkan pertanian organik dengan dua langkah. Pertama, dalam bentuk pendidikan dan pengembangan keterampilan pertanian organik, yaitu pelatihan dan bimbingan tentang pembuatan sarana produksi organik (pembuatan pupuk, bibit, dan pestisida), sistem budidaya pertanian organik, teknologi pasca panen, dan distribusi dan pemasaran beras organik.
Kedua, dalam bentuk fasilitas alat-alat pertanian, yaitu bangunan dan mesin pengering dan penggiling padi, serta mesin pengolah pupuk kompos, sehingga petani mampu memproduksi sarana produksi secara mandiri dan mampu menggunakan alat teknologi tinggi. Proses penggilingan dan pengemasan beras pun dapat dilakukan menggunakan unit proses terintegrasi untuk menjaga beras tetap dalam kualitas yang baik dan dapat bersaing di pasaran. Pengemasan produk beras menggunakan sistem vaccum yang dapat menjaga kualitas beras dalam waktu yang lama.
“Kegiatan ini, antara lain, bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Jawa Tengah,” katanya.
Henry berharap kehadiran program ini dapat membantu petani dan masyarakat di desa itu untuk memperoleh dan menikmati hasil pertanian yang melebihi harapan mereka, baik secara ekonomi, lingkungan, dan sosial secara berkelanjutan.
Selain itu, Toyota Organic Village diharapkan dapat berkontribusi dalam program pemerintah dalam pelestarian lingkungan, Juga, menciptakan sistem pertanian yang eco-friendly di tengah munculnya masalah penurunan kesuburan tanah dan polusi air akibat penggunaan bahan kimia pada sistem pertanian konvensional.
Toyota Organic Village di Desa Mlaten sudah mulai dilaksanakan sejak November 2016 lalu. Selain membangun fasilitas factory building dan rice milling unit, dan menggelar berbagai praktek pertanian kepada para petani untuk pembuatan pupuk, benih, dan pestisida organik, pada program ini TAM juga memberikan bantuan pendanaan dan pelatihan untuk ketersediaan dan keberlangsungan sarana produksi, sistem budidaya padi organik, pasca panen, dan pengolahan hasil.
“Diharapkan, program Toyota Organic Village ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh para petani dan masyarakat di Desa Mlaten, tetapi juga menjadi contoh untuk dapat diterapkan di daerah lainnya. Sehingga, dapat mewujudkan pola pertanian berkelanjutan yang menguntungkan dan efisien secara ekonomi, terjaganya lingkungan sumber daya alam, dan makin meningkatnya kualitas hidup petani,” pungkas Henry.
Sejatinya, program yang didukung Pemda Jawa Tengah dan Yayasan Arga Citra 23 ini merupakan bagian dari program CSR Toyota Car for Tree, yang digerakkan TAM sejak tahun 2010. Program ini telah sukses membangun dan memberdayakan berbagai fasilitas lingkungan, seperti Ancol Eco Park dan Taman Semanggi di Jakarta.
FAHRUL ANWAR