youngster.id - Perkembangan industri e-commerce yang cepat membuat PT Satria Antaran Prima (SAP Express) memperluas jaringan, memperkuat tim dan mengembangkan infrastruktur untuk melayani kebutuhan e-commerce di Indonesia.
Presiden Direktur SAP Express, Budiyanto Darmastono, mengatakan, optimistis terhadap pertumbuhan bisnis e-commerce. Dia yakin pertumbuhan bisnis ini dalam lima tahun masih akan pesat, dengan estimasi diatas 30% per tahun.
“Konsumen Indonesia cenderung lebih suka kemudahahan dalam berbelanja sehingga belanja online akan menjadi tren gaya hidup baru yang semakin berkembang,” ungkap Budiyanto, dalam keterangan resmi baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, gairah konsumen di Indonesia terhadap tren belanja online, tercermin dari maraknya perusahaan e-commerce baik yang berbasis online shop maupun market place dalam berbagai skala usaha yang disambut baik oleh konsumen.
Terlebih, data riset dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan, transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2016 mencapai US$ 651,7 juta dan diperkirakan terus akan naik seiring perkembangan ekonomi nasional dan tren perubahan gaya hidup online. Dalam kalkulasi IDC, pasar e-commerce di Indonesia pada 2020 bisa mencapai angka US$ 1,8 miliar.
“Kami ingin bersinergi dengan pengelola e-commerce dan bersama-sama mengembangkan pasar di Indonesia. Karena itu, kami serius berinvestasi mengembangkan cabang hingga ke seluruh pelosok kecamatan di Indonesia, investasi ratusan armada mobil dan teknologi, sehingga pelanggan kami dari kalangan perusahaan bisa lebih fokus pada pekerjaan branding dan marketing produk yang mereka,” jelasnya.
Budiyanto mengungkapkan, satu diantara dukungan solusi yang diberikan SAP Express kepada kalangan e-commerce adalah aspek pembayaran yang selama ini menjadi tantangan terbesar. SAP Express menjembataninya dengan memberikan layanan pengiriman yang bisa sekaligus melakukan pembayaran di tempat (cash on delivery/COD) sehingga konsumen makin percaya dengan perusahaan e-commerce.
“Dunia e-commerce butuh dukungan layanan COD dari perusahaan pengantaran seperti kami. Terlebih, investasinya cukup mahal, wajar kalau hanya satu atau dua perusahaan pengiriman independen yang mampu memberikan layanan ini,” paparnya.
Budiyanto melanjutkan, salah satu keunggulan SAP Express, didukung teknologi canggih untuk memperkuat pelayanan. Termasuk teknologi untuk trace, tracking dan handling paket yang diantar.
“SAP Express merupakan perusahaan pengantaran paket yang pertama memelopori pemakaian handset dan aplikasi android bagi lebih dari 2.100 armada kurir dan pelanggannya sehingga memudahkan mobilitas kerja dan tracking paket,” jelasnya.
Selain itu, kata Budiyanto, seluruh cabang dan titik layanan SAP Express juga sudah terkoneksi dan diintegrasikan dalam satu sistem online untuk memudahkan proses kerja.
“Dari sisi pengelolaan dokumen maupun paket, SAP Express menerapkan kontrol kualitas layanan yang ketat, sebab itu operasional seluruh cabang kini sengaja dikelola sendiri oleh SAP Express, untuk memudahkan penerapan standar dan kontrol,” kata dia.
Budiyanto sangat bersemangat mengembangkan SAP Express ini, terutama dalam melayani sektor e-commerce, karena perusahaannya cukup padat tenaga kerja. Terbukti, meski baru berusia tiga tahun, SAP Express sudah bisa menyerap 2.100 orang kurir yang tersebar di seluruh kantor operasionalnya di Indonesia. Budiyanto mengaku termotivasi oleh pendiri Group Alibaba, Jack Ma, yang usahanya bisa melibatkan lebih dari 500.000 orang kurir di Tiongkok.
“Sebuah ungkapan terima kasih bahwa SAP Express bisa berkembang dengan sangat baik selama tiga tahun terakhir, pasti ini karena kepercayaan para pelanggan kami, baik dari pelanggan korporat atau ritel. Di lain sisi kita juga gembira perusahaan ini bisa menjadi ladang pekerjaan bagi ribuan kurir kami,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post