youngster.id - Easycash bekerja sama dengan Ikatan Alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (IA-SBM ITB), serta platform pindar UATAS dan Bantusaku, mengadakan Kuliah Umum Edukasi Keuangan Pribadi untuk mahasiswa S1 dan S2 SBM ITB. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Bulan Fintech Nasional yang digagas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan bertujuan memperkuat literasi keuangan generasi muda.
Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma, mengatakan Easycash sebagai platform pinjaman daring berizin OJK berkomitmen menyampaikan edukasi keuangan yang relevan bagi generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial. Materi yang disampaikan mencakup manfaat dan risiko layanan pindar, teori dasar manajemen keuangan, serta kewaspadaan terhadap penipuan digital.
“Pemahaman dasar pengelolaan keuangan dan literasi digital kini menjadi kebutuhan esensial bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja,” ujar Wildan, dikutip Senin (1/12/2025).
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 mencatat tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat menjadi 65,4%, namun masih tertinggal dari tingkat inklusi keuangan yang mencapai 80,55%. Kesenjangan ini menunjukkan akses layanan keuangan tumbuh lebih cepat dibanding pemahaman masyarakat terhadap risiko dan keamanan data.
Ketua Umum IA-SBM ITB, Novrizal Pratama, mengatakan kesenjangan tersebut menjadi tantangan bagi generasi muda. Menurutnya, pengelolaan keuangan bukan hanya soal menabung, tetapi memahami risiko, merencanakan pengeluaran, serta membedakan layanan legal dan ilegal. Novrizal juga mengapresiasi kehadiran Easycash dalam memberikan edukasi praktis yang relevan dengan dinamika ekonomi digital.
Dalam kegiatan tersebut, Easycash memperkenalkan Modul Bijak Keuangan (MOJANG) yang berisi materi seperti piramida perencanaan keuangan, metode budgeting 50-30-20, cara membedakan kebutuhan dan keinginan, serta pentingnya menjaga reputasi kredit.
Wildan turut memberikan tiga tips perencanaan keuangan yang mudah diterapkan: mencatat pendapatan dan pengeluaran, menggunakan metode budgeting 50-30-20, serta konsisten membedakan kebutuhan dan keinginan. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap penipuan digital, termasuk menghindari aplikasi di luar toko resmi serta memeriksa izin akses aplikasi.
Easycash juga mengingatkan masyarakat untuk melaporkan pinjol ilegal ke OJK atau Indonesia Anti Scam Centre (IASC) jika terlanjur menjadi korban, serta menjaga bukti transaksi dan mengganti kata sandi perangkat. “Di tengah maraknya penipuan digital, data pribadi adalah aset paling berharga yang harus dijaga,” tutup Wildan.
HENNI S.
