youngster.id - Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah menjadikan kawasan Asia Tenggara terdepan dalam ekosistem digital. Salah satunya yang berkembang dinamis adalah ekosistem bisnis startup di Indonesia dengan rata-rata startup bergerak di bidang transportasi dan e-commerce.
“Di Indonesia, dengan populasi lebih dari 250 juta orang, ditambah kelas menengah yang terus bertambah serta semakin tingginya penetrasi Internet dan smartphone di Indonesia, peluang untuk menciptakan sesuatu yang besar melalui perusahaan rintisan digital terbuka lebar,” jelas Lars Voedisch, Managing Director perusahaan konsultan komunikasi PRecious Communications dalam keterangan tertulis, Selasa (8/1/2018).
Menurut dia, startup Singapura didukung oleh sistem yang komprehensif, sedangkan startup-startup di Indonesia masih menghadapi tantangan infrastruktur dan lingkungan bisnis di dalam negeri, meski banyak juga yang berhasil dan sukses.
Menjalankan perusahaan rintisan digital di Indonesia, menurutnya, punya peluang dan resiko yang sama-sama besar. Misalnya ketidakpastian politik menjelang pemilu Indonesia tahun ini.
“Apa yang dapat dikontrol oleh para startup lokal adalah bagaimana menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas, jaringan distribusi yang kuat, mitra yang koperatif terutama untuk startup asing yang masuk ke Indonesia, serta tim yang berkomitmen dalam menumbuhkan bisnis mereka,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post