youngster.id - Lebih dari satu tahun setelah pandemi COVID-19, anak-anak masih menjadi salah satu kelompok yang paling terkena dampak besar dalam menghadapi “new normal”. Seiring banyaknya aktivitas digital dalam kehidupan anak ternyata juga terjadi peningkatan kasus cyberbullying yang berdampak negatif pada kesejahteraan anak.
Peduli akan hal ini, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia meluncurkan kompetisi EU Social DigiThon 2021 dengan tema “Melawan Perundungan secara Digital Terhadap Anak” (Tackling Cyberbullying Towards Children). EU Social DigiThon mengajak para inovator muda Indonesia untuk mengembangkan solusi kreatif berbasis teknologi untuk membantu mengatasi persoalan perundungan secara digital di kalangan anak.
Kompetisi yang digelar untuk kedua kalinya ini bekerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Indonesian Cybercrime Combat Center (IC4), Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).
Dalam siaran pers, Jumat (24/9/2021) Uni Eropa menyatakan berkomitmen terhadap perlindungan hak-hak anak. Anak-anak memiliki potensi untuk menjadi agents of change dan adalah pemimpim masa depan.
Tahun ini, Social Digithon diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara EU4HumanRights yang memperingati Hari Hak Asasi Manusia 2021. Seperti edisi sebelumnya, Uni Eropa berharap acara ini dapat memicu kepedulian yang lebih tinggi dari pemuda Indonesia untuk menemukan solusi berbasis teknologi dalam konteks nyata.
Pendaftaran peserta EU Social DigiThon 2021 dibuka sepanjang 24 September-29 Oktober 2021. Kompetisi ini terbuka bagi siswa sekolah menengah, sekolah kejuruan, mahasiswa politeknik, murid sekolah coding, anggota komunitas teknologi, pengembang program, perusahaan rintisan maupun inkubator bisnis berbasis teknologi, baik secara individu maupun kelompok.
Peserta diminta untuk mengirimkan proposal konsep gagasan mereka. Sepuluh finalis terpilih akan kemudian memaparkan solusi mereka di hadapan Dewan Juri yang terdiri dari perwakilan Delegasi Uni Eropa dan para mitra. Tiga pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai, serta program bimbingan dari pakar asal Eropa, untuk mewujudkan serta mengembangkan gagasan mereka.
STEVY WIDIA