eWTP Technologi Untuk Pertama Kali Ikut Pendanaan Startup di Indonesia

Fuse

Ivan Sunandar COO Fuse dan Andy Yeung CEO Fuse. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - eWTP Technology and Investment Fund (eWTP) didirikan dengan target investasi startup di negara-negara berkembang. Dana senilai $600 juta dikelola sejak tahun 2018 dan eWTP telah memiliki investasi di India, Vietnam, dan Thailand. Kini untuk pertama eWTP mendanai startup Indonesia yaitu Fuse.

CFO dan Partner eWTP Jiang Dawei mengatakan, sebagai pemimpin pasar insurtech Indonesia, Fuse memiliki proposisi nilai unik yang dapat memberdayakan kanal penjualan tradisional dengan menghubungkan berbagai perusahaan asuransi yang selama ini tersebar dengan jaringan agen besar dan menyediakan produk asuransi yang komprehensif bagi agen/broker.

“Fuse juga telah mendemonstrasikan kemampuan untuk memanfaatkan produk asuransi inovatif dan mutakhir dari negara lain untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang istimewa. Oleh karena itu, kami melihat Fuse sebagai pemain regional yang kuat di Asia Tenggara dalam waktu dekat,” ujar Jiang Dawei, Partner dan CFO eWTP dalam keterangan pers, Kamis (16/9/2021).

Fuse didirikan pada tahun 2017 dan dioperasikan oleh dua veteran industri, Andy Yeung dan Ivan Sunandar. Mereka telah memiliki lebih dari 60.000 mitra agen/broker dan telah bekerja sama dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi di lapangan dengan lebih dari 300 produk asuransi di dalam platform.

Fuse, startup insurtech Indonesia meraih dana tambahan untuk putaran pendanaan seri B (extended series B) dari eWTP Technology and Investment Fund, CE Innovation Capital (CEIC), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga). Sebelumnya, Fuse telah meraih pendanaan yang dipimpin oleh GGV Capital dengan partisipasi dari investor terdahulu, termasuk East Ventures (Growth Fund), SMDV, Golden Gate Ventures, Heyokha Brothers, Emtek, dan lainnya.

“Kami sangat bersemangat menyambut eWTP, CEIC, dan Saratoga sebagai investor kami karena mereka adalah pemimpin di sektor masing-masing. Kami menantikan pengalaman-pengalaman berharga yang akan diperoleh dari mereka,” kata Andy Yeung CEO Fuse.

Total GWP yang mencapai lebih dari $50 juta (Rp720 miliar) di tahun 2020 membuat Fuse menjadi perusahaan insurtech terbesar di Indonesia. Fuse berusaha menyelesaikan permasalahan kepercayaan di antara 97% orang Indonesia yang belum memiliki asuransi.

Partner CEIC Xiaolin Zheng mengungkapkan, Fuse memiliki keunggulan kompetitif di distribusi omnichannel dan inovasi teknologi. Fuse juga secara tepat memposisikan diri dengan model ‘To Agent’ yang telah meningkatkan efisiensi rantai pasok asuransi dalam bentuk digital dan inovatif.

“Kami percaya hal tersebut membuat Fuse berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan skala bisnis di jangka panjang. Rendahnya penetrasi produk asuransi di Indonesia mengakibatkan prospek pertumbuhan yang menjanjikan dan peningkatan kebutuhan dari konsumen selama masa pandemic. Oleh sebab itu, kami memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk pertumbuhan Fuse di fase berikutnya,” kata Xiaolin.

“Berinvestasi di Fuse adalah peluang yang sangat baik bagi Saratoga untuk memperkuat portofolio kami di sektor teknologi digital. Sektor ini menunjukkan potensi yang besar untuk tumbuh, didorong oleh pertumbuhan yang pesat di penggunaan teknologi digital dan inklusi finansial di Indonesia. Sebagai pemimpin sektor insurtech di Indonesia, Fuse dapat memberikan solusi dan akses yang lebih baik bagi orang-orang untuk memilih produk asuransi yang tepat,” ungkap Michael W.P. Soeryadjaya, Presiden Direktur Saratoga.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version