Fabelio Cari Pendanaan Baru untuk Perluas Pasar

(ki-ka) Co Founder Fabelio.com Christian Sutardi dan Marshall Utoyo. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Fabelio, startup bidang furnitur bakal menggalang pendanaan baru pada akhir 2020. Dana tersebut bakal digunakan untuk untuk mengakuisisi pasar dan memperkuat teknologi dalam platformnya.

CEO dan Co-Founder Fabelio Marshall Tegar Utoyo mengatakan perusahaan bakal memanfaatkan lebih dahulu suntikan modal dari pendanaan seri C pada Juni 2020. Kala itu, perusahaan mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura asal Taiwan, AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Ventures yang didukung oleh TelkomGroup.

“Kami ingin meningkatkan lagi (bisnis kami) lebih cepat dengan pendanaan baru, karena pasar Indonesia masih sangat terfragmentasi dan kami melihat banyak sekali peluang yang bisa digali,” kata Marshall dalam keterangannya, Senin (13/7/2020).

Perusahaan yang didirikan pada 2015 itu fokus menjual beraneka produk furnitur secara offline dan online. Selain itu, perusahaan menyediakan jasa desain interior seperti untuk restoran, kantor, kafe, hingga proyek pemerintah. Sebesar 15% dari total pendapatan perusahaan berasal dari jasa desain interior.

Marshall mengungkapkan, Fabelio telah memiliki 80 ribu pelanggan dengan rata-rata 1 juta kunjungan di situsnya per bulan dan menargetkan bisa mencapai rata-rata 4 juta kunjungan per Desember 2020. Perusahaan juga memiliki 4.500 Stock Keeping Unit (SKU) produk dan menargetkan ada 6.000 SKU produk pada akhir tahun ini.

Lebih lanjut, Marshall mengatakan, Fabelio berbeda dengan marketplace furnitur pada umumnya karena produk yang dijual merupakan merek asli perusahaan. Marshall mengatakan, mayoritas produsen produk-produknya berasal dari wilayah Tangerang, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, Fabelio mempunyai 20 toko offline alias ruang pamer (show room) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung,

Saat ini Fabelio menargetkan pasar baru pada kelas menengah (middle class) di kota-kota yang memiliki infrastruktur dan logistik yang kuat agar mempermudah proses akuisisi pelanggan baru di wilayah tersebut. “Sampai akhir tahun ini, kami akan ekspansi ke kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan beberapa kota lainnya di Pulau Jawa,” ujar Marshall.

Namun di masa pandemic ini Fabelio terpaksa menutup 20 toko. “Kami mengganti strategi kami dengan meningkatkan penjualan online. Kami juga mengkombinasikan data penjualan kami dengan kondisi pandemi ini agar kami bisa mengambil keputusan secara tepat,” ujar dia.

Tak hanya ingin memperluas pasar, Co-Founder Fabelio Christian Sutardi mengatakan pihaknya ingin mendorong kemudahan lewat teknologi di platformnya dengan fokus pada customer experience. Selama ini, menurut dia, pengembangan beberapa fitur baru di situs Fabelio merupakan masukan dari para pelanggan. “Kami akan terus mengembangkan fitur-fitur baru di platform kami,” ujar Chistian.

Fabelio berencana menggelontorkan dana sebesar US$ 1,5 juta atau sekitar 10% dari total biaya investasi perusahaan untuk peningkatan tim, riset, dan pengembangan teknologi di platformnya pada tahun ini. Ia pun menyebut beberapa fitur baru di platformnya yakni Virtual Assistant alias layanan konsultasi produk secara personal melalui chatbot di situs atau WhatsApp, Same Day Delivery alias pengiriman barang di hari yang sama, dan sebagainya.

Christian mengatakan data internal perusahaan mencatat bahwa 10% pengantaran produk Fabelio berasal dari fitur Same Day Delivery. “Tim pengantaran kami tak hanya memastikan produk yang dipesan diantar dengan selamat, melainkan mereka juga membantu merakit, menjelaskan sekilas instruksi mengenai produk, merapihkan ruangan kembali,” ujar Christian.

STEVY WIDIA

Exit mobile version