youngster.id - Sebagai bagian dari investigasi yang dilakukannya terkait skandal Cambridge Analytica, Facebook Inc menangguhkan sekitar 200 aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah besar data penggunanya.
VP of Product Partnerships Facebook Ime Archibong menjelaskan, aplikasi-aplikasi tersebut akan ditangguhkan hingga investigasi selesai demi memastikan tidak ada lagi kasus serupa.
“Seperti yang Mark [Zuckerberg] katakan sebelumnya, Facebook akan menginvestigasi semua aplikasi yang memiliki akses besar terhadap data pengguna sebelum kami mengubah kebijakan platform pada 2014,” kata Archibong, seperti dilansir dari laman resmi Facebook, Senin (14/5/2018).
Selain itu, ujar Archibong, Facebook juga akan mengaudit aplikasi individual dan jika ada aplikasi yang menolak mereka akan dilarang tampil lagi di platformnya.
Dia menceritakan proses investigasi sejauh ini berjalan lancar dalam 2 fase. Dalam fase pertama, Facebook melakukan tinjauan komprehensif untuk mengidentifikasi setiap aplikasi yang memiliki akses ke jumlah data Facebook.“Sampai saat ini ribuan aplikasi telah diselidiki dan sekitar 200 telah ditangguhkan,” kata Archibong.
Fase kedua, jika ditemukan indikasi mencurigakan Facebook akan melakukan wawancara, mengajukan permintaan data atau requests for information (RFI), serta melakukan inspeksi langsung jika diperlukan.
Jika terbukti melakukan penyalahgunaan data seperti Cambridge Analytica, Facebook akan langsung melarang aplikasi tersebut beroperasi di platformnya dan memberikan notifikasi kepada para pengguna yang terdampak. “Seperti yang kami lakukan kemarin [pada pengguna yang terdampak kasus Cambridge Analytica],” tambahnya.
Archibong juga menjanjikan Facebook akan terus memberi tahu masyarakat mengenai setiap perkembangan yang didapat dari proses investigasi yang mereka lakukan.“Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan yang tentunya akan memakan banyak waktu, kami berusaha sekeras mungkin,” tutup dia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post