Fadjar Hutomo : Startup Harus Bermental Pejuang

Fadjar Hutomo, Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf. (Foto: Fahrul Anwar/Youngsters.id)

youngster.id - Pada umumnya persoalan permodalan merupakan hal yang seringkali ditemui oleh para pelaku bisnis rintisan (startup) dan UKM ketika mengelola sebuah usaha. Namun demikian dengan bekal dan bimbingan yang tepat, bukan tidak mungkin para startup dan UKM bisa mewujudkan impiannya. Untuk itu butuh mental pejuang.

Demikian dikemukakan Fadjar Hutomo, Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf kepada Youngsters.id saat ditemui disela-sela gelaran acara Startup Pitch Day di Depok Jawa Barat, Rabu (30/8/2016).

“Persoalaan startup dan UKM adalah permodalan pada umumnya. Nah melihat persoalan itu yang menjadi salah satu persoalan. Intinya disini akan memberikan persiapan dari pada starup dan UKM bagaimana nantinya layak aatau tidak ketika menerima dan mendapatkan dana dari investor. Bisnis itu ada untungnya tapi juga ada resikonya. Intinya kegiatan ini artinya kalau starup-nya sudah siap, pastinya dia (investor, red) dengan senang pasti menerima dan ekspatasi return itu akan datang sendiri dari para investor nantinya, “ papar Fadjar

Menurut Fadjar, startup harus mampu membuat cara business plan dan presentasi kepada para investornya yang benar melalui pitching.

“Karena kalau kita kurang pas menyampaikannya kepada investor, pastinya investor tidak akan tertarik. Kebanyakan startaup kita berangkat dari hal produksi. Mereka pintar bikin produk tapi belum tentu bisa dalam mengelola keuangan. Jadi kalau semua sudah matang pengeluaran uang sekecil apapun dari investor bisa dapat dipertanggung jawabkan,” ungkapnya.

Untuk itu, Bekraf berupaya membekali para startup untuk pitching, membicarakan bisnis dan idenya kepada investor. Agar dalam melakukan presentasi hasilnya bagus sehingga mereka bisa mengkomunikasikannya kepada investor. “Dalam kegiatan kali ini mentornya dari Kinara Indonesia. Harapannya dari ajang ini bisa mendapatkan deal. Selain itu, kegiatan semacam ini adalah market forum,” jelasnya.

Fadjar mengatakan Bekraf memberi peluang pada para startup founders untuk mengetahui sudut pandang para investor dalam menentukan startup yang diberi investasi. Bahkan, dia menjelaskan bagaimana setiap masalah yang dihadapi dapat menjadi solusi bagi setiap ide starup bisnis dalam meyakinkan seorang investor.

“Kegiatan hari ini adalah salah satu kegiatan yang dilakukan badan ekonomi kreatif. Dalam kegiatan ini, di sini kami turut memberikan bimbingan teknis bagi para startup, “ kata Fadjar.

Melihat antusias para peserta di gelaran acara Startup Pitch Day 2016 sangat luar biasa. Fadjar berharap dapat membuat bangsa ini bisa membuat lompatan ekomoni untuk lebih unggul dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain didunia.

“Dengan terlaksananya kegiatan startup ini nantinya bagaimana kita bisa memberdayakan sumber daya insani dan sumber daya seutuhnya. Yang jelas, dengan adanya kegiatan ini kami ingin membangun Indonesia melalui ekonomi, pengetahuan, dan kreatifitas sehingga dari kita dapat membangun daya saing untuk membangun inovasi dan kreatifitas diri. Dengan cara itu kita dapat membuat lompatan ekonomi untuk unggul dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia nantinya,” ucap Fadjar.

Disisi lain, ia juga menekankan sebagai startup harus memiliki mental pejuang. “Ibarat pepatah jadilah kecoa. Kenapa? karena kecoa itu tangguh, istilahnya jika kita injak dia masih merayap, terus kalau kakinya putus satu, dia masih bisa berjalan. Artinya sebagai starup kita harus memiliki mental pejuang, istilahnya bermental kecoa karena tangguh itu. Jadi startup itu jangan hanya mendengar success story dari para pendahulu, tetapi juga feel story harus kita dengar. Dan mental harus siap dan jangan merasa matang dan cepat sukses, “ pungkasnya.

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version