Fenomena TikTok Shop dan Dominasi Shopee di Peta Persaingan e-Commerce Tanah Air

Project S

Project S TikTok, Perlu Dibuat Peraturan Untuk Social Commerce (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Sebagai pemain baru di industri e-commerce, kehadiran TikTok Shop cukup fenomenal. Jalan tiga tahun, popularitasnya semakin menguat di Indonesia. Apakah kehadiran TikTok Shop mampu mengubah konstelasi persaingan e-commerce di Indonesia?

TikTok Shop bertumbuh pesat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Nilai transaksi e-commerce di TikTok meroket selama 2022. The Information melaporkan bahwa nilai belanja e-commerce melalui TikTok melonjak empat kali lipat sepanjang 2022. Nilai barang yang dibeli (gross merchandise value) atau GMV di Asia Tenggara tercatat melampaui US$4,4 miliar atau melebihi Rp 68 triliun.

Survei Populix sebelumnya menyatakan Tiktok Shop telah digunakan oleh 45% masyarakat di Indonesia yang pernah belanja online menggunakan media sosial, lebih tinggi dari platform milik grup Meta yakni WhatsApp (21%), Facebook Shop (10%) dan Instagram Shop (10%).

Kendati begitu, Shopee masih tetap mempertahankan posisi utamanya dan mendominasi pasar e-commerce pada pertengahan tahun 2023.

Merujuk data dari SimilarWeb, Shopee menduduki posisi pertama sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung tertinggi selama bulan Mei 2023 dengan 161 juta pengunjung, jauh mengungguli Tokopedia yang meraih 106 juta pengunjung dan Lazada 70 juta pengunjung.

Temuan dari data.ai juga menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2022, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak, baik di Google Play maupun Apple Store, dan menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak.

Mengacu pada paparan hasil survei Ipsos bertajuk ‘Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller’, manfaat yang paling dirasakan oleh seller dari bergabung di sebuah marketplace adalah adanya kampanye tematik (66%), ragam pilihan layanan pengiriman (57%), fitur-fitur interaktif (52%), muncul lebih banyaknya potensi pelanggan (43%), dan berujung pada aspek utama banyaknya promo menarik (95%) yang diberikan oleh marketplace selama bulan Ramadan.

Bila dibandingkan dengan platform e-commerce lainnya, lebih dari setengah responden pada riset yang sama menilai Shopee (67%) menempati urutan pertama di benak online seller, diikuti oleh Tokopedia (16%), Lazada (6%). Sementara itu, pemain baru TikTok Shop masih jauh di bawah dengan angka 6%.

Hal ini didukung dengan indikator lainnya yaitu Brand Used Most Often (BUMO), dengan posisi Shopee pada peringkat pertama (80%), disusul oleh Tokopedia (10%), sementara Lazada dan TikTok Shop pun menduduki posisi paling rendah di angka 6% saja.

Keunggulan Shopee itu, karena marketplace ini dinilai yang paling banyak menyediakan promo menarik bagi pelanggan (62%). Karenanya, menurut survey itu, Shopee (65%) diasosiasikan sebagai marketplace yang paling memberikan omzet terbesar bagi bisnis para online seller, berada di atas Tokopedia (16%), sementara TikTok Shop masih kesulitan mengejar di angka 9%.

Lebih dari itu, berdasarkan pilihan responden, Shopee (59%) juga menjadi marketplace di urutan pertama yang paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis para online seller, diikuti oleh Tokopedia (20%) di urutan kedua, lalu pada indikator ini TikTok Shop pun masih jauh tertinggal di angka 8%.

Merujuk hasil riset ‘Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023’ dari Snapcart yang dipublikasikan bulan Maret lalu terdapat beberapa indikator yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi pasar e-commerce pada awal tahun 2023.

Jika melihat transaksi (share of order), Shopee dinyatakan berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 51%, diikuti dengan Tokopedia (22%), sementara pemain baru TikTok Shop masih kesulitan mengejar dengan angka 11% saja.

Begitu pula pada indikator nilai transaksi, dimana Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 46%. Peringkat kedua disusul oleh Tokopedia (26%), lalu TikTok Shop yang hanya mendapatkan 10% saja.

Faktor pertimbangan responden saat memilih platform e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan adalah Gratis Ongkir (71%), lalu diikuti oleh Menyediakan Metode Pembayaran COD (37%), Program Ramadan yang Menarik (36%) dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16%).

Sebagai pemain baru, TikTok Shop disebutkan sering menghadirkan promosi menarik. Akan tetapi, berdasarkan survey yang dilakukan pada awal tahun 2023 ini terlihat Shopee masih menduduki posisi pertama sebagai e-commerce yang menawarkan promo gratis ongkir terbaik (62%), memimpin jauh dari Tokopedia (20%), selanjutnya TikTok Shop (9%).

Inovasi fitur untuk membuka peluang lebih besar yaitu affiliate (afiliasi) juga ternyata banyak digandrungi menjelang Ramadan. Berbagai program seperti Shopee Affiliate Program, Lazada Affiliate Program, Tokopedia Affiliate Program dan TikTok Shop Affiliate kini telah hadir sehingga masyarakat dapat memilih platform mana yang dinilai paling menguntungkan.

Dari hasil riset Snapcart, ditemukan lebih dari setengah responden memilih Shopee Affiliate (61%) sebagai program afiliasi e-commerce terbaik. Posisi ini jauh di atas Tokopedia Affiliate (20%),dan TikTok Affiliate (13%). Unggulnya Shopee Affiliate Program dibandingkan dengan program serupa dari platform kompetitornya mungkin juga dipengaruhi oleh pilihan produk yang lebih lengkap serta jangkauan pasar lebih luas yang sudah terlebih dulu dimiliki oleh Shopee.

Saat ini, cara belanja yang sedang menjadi tren di tengah masyarakat adalah live shopping, karena menghadirkan interaksi real-time antara pembeli dan penjual sehingga proses berbelanja pun lebih menyenangkan.

Keunggulan yang dicari saat live shopping bukan hanya keunikan konten-konten yang dihadirkan, melainkan keseluruhan pengalaman belanja yang terintegrasi. Karenanya fitur live streaming dari para pemain lama e-commerce di Indonesia menawarkan fitur yang tidak hanya interaktif, tetapi juga unggul pada keseluruhan aspek yang dicari.

Berdasarkan laporan terbaru Populix berjudul “Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia” yang menilik perilaku dan sikap pengguna berbelanja online menggunakan fitur live streaming menyebutkan, sebanyak 69% responden memilih Shopee Live sebagai fitur live streaming yang paling sering digunakan untuk belanja online. Sementara yang memilih TikTok Live sebanyak 25%. Shopee Live juga menjadi fitur live streaming yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia dengan hasil 60% responden, sementara TikTok 30% suara.

Kehadiran TikTok Shop di pasar e-commerce memang cukup fenomenal, dengan pertumbuhan yang pesat. Kendati begitu, Shopee masih mendominasi sebagian besar faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dan penjual dalam memilih platform terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka. (*AMBS)

 

Exit mobile version