youngster.id - Mengusung misi penyebaran nilai-nilai Pancasila dan kebhinnekaan melalui pertunjukan seni dan budaya, Yayasan Harmoni Potensi Indonesia kembali menggelar event Bhinneka Festival (Bhinneka Fest).
Berbeda dengan ajang Bhinneka Fest tahun 2017 yang hanya berlangsung di satu tempat di Sentul International Convention Center, acara pergelaran seni dan budaya Indonesia kali ini akan digelar di 7 kota di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini diharapkan visi dan misi mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan kebhinnekaan di Indonesia semakin terwujud nyata,” jelas Daud Wiro Hadinegoro, Ketua Yayasan Harmoni Potensi Indonesia dalam keterangan pers kepada youngster.id hari ini (3/5)
Menurut Daud, kali ini acara Bhinneka Fest akan semakin diperkaya dengan talkshow, bilik budaya, dan kompetisi yang menjadi sarana edukasi bagi peserta mengenal keberagaman dan sejarah Indonesia. Bhinneka Fest juga mengajak para generasi muda yaitu pemuda pelajar dan mahasiswa untuk ikut serta bergabung dengan cara mengikuti kompetisi yang mengangkat muatan lokal di Indonesia melalui pendekatan yang disesuaikan kemajuan zaman.
Event Bhinneka Fest yang mendapat dukungan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini akan menggelar roadshow ke tujuh kota di Indonesia. Acara perdana sekaligus utama akan dibuka dari Padang tanggal 12 Mei yang dilanjutkan ke Sorong, Cirebon, Solo, Samarinda, Mataram, dan terakhir Denpasar pada 27 Oktober 2018.
“Pemilihan kota-kota tersebut berdasarkan rekomendasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kemendikbud. Dengan acara utamanya berlangsung di Padang yang akan melibatkan ratusan pelajar setempat,” urai Daud.
Bhinneka Festival berawal pada tahun 2015 dari sebuah kelompok paduan suara bernama Nyanyian Indonesia di kota Padang, Sumatera Barat. Belakangan Nyanyian Indonesia menggandeng Unit Kerja Presiden – Pembinaan Pancasila -UKP PIP (sekarang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) sehingga terbentuklah rangkaian acara pagelaran bertajuk “Merajut Kebhinnekaan melalui Nyanyian Indonesia” di Sentul International Convention Centre, Sentul, Jawa Barat, 24 Oktober 2017 silam.
Ketika itu, sekitar 8000 siswa dan mahasiswa se-Jabodetabek menyaksikan pagelaran seni dan budaya serta rangkaian cerita sejarah dan ikrar Sumpah Pemuda yang menampilkan sekitar 300 orang pengisi acara dari Padang, Jambi, Bengkulu, dan Bandung yang bernyanyi bersama dalam satu kelompok paduan suara.
“Seni dan budaya merupakan upaya membentuk fondasi maya pada hati anak bangsa, bila yang dibangun fondasi hatinya maka nilai – nilai Pancasila dan kebhinnekaan akan terus melekat kuat,” ujar I Wayan Rai S, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI).
EDDY DWINANTO ISKANDAR
Discussion about this post