youngster.id - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) akan menggelar festival sastra internasional dengan tajuk Jakarta International Literary Festival 2019 (JILF).
Gelaran yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 20 hingga 24 Agustus 2019 akan menampilkan penulis dan penerbit global. Direktur Festival JILF 2019 sekaligus Ketua Komite Sastra DKJ Yusi Avianto Pareanom menyatakan JILF 2019 adalah festival sastra internasional perdana. Dia berharap proses kurasi dan pembangunan program yang baik menjadikan festival ini sebagai penghubung Indonesia dengan sastra dunia.
“Jakarta International Literary Festival 2019 ini merupakan yang pertama diadakan oleh Komite Sastra DKJ, tapi saya yakin bukan yang terakhir. Semoga dengan festival sastra ini, para pelaku sastra di negara-negara selatan bisa saling membaca karya antarnegara,” kata Yusi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/7/2019) di Jakarta.
JILF 2019 mengangkat Pagar sebagai tema sentral untuk mencerminkan batasan-batasan yang semakin lebur akibat arus globalisasi yang menerpa dunia. Selain sebagai sesuatu yang harus dilintasi, pagar berfungsi sebagai pelindung dan pemisah antara dunia luar dan ketenangan rumah.
Yusi menjelaskan festival akan mengundang penulis dan penerbit dari dalam dan luar negeri untuk mengisi rangkaian program JILF 2019. Program utama dalam festival ini adalah pidato kunci, simposium, pameran, lab ekosistem sastra, diskusi bacaan alternatif, pasar hak cipta, serta Jakarta Award.
Dalam laman resmi JILF 2019, setidaknya ada 14 penulis kaliber internasional yang ikut serta dalam festival. Rinciannya, Adania Shibli, Akhil Katyal, Amir Muhammad, Bejan Matur, Eliza Victoria, Faisal Tehrani, Laurie Callahan, Legodile Seganabeng, Momtaza Mehri, Prabda Yoon, Sharlene Teo, Shenaz Patel, Stephanos Stephanides, dan Zainab Priya Dala.
STEVY WIDIA
