youngster.id - YOUNGSTERS.id – Financial technology (Fintech) atau layanan finansial yang berbasis digital akan menjadi tren di 2016. Fintech menjadi angin segar bagi para pengusaha starup dalam menghadapi tuntutan pemerintah agar kini semua pihak meberikan layanan berbasis digital. Dari sudut pandang finansial, fintech juga lahir sebagai inovasi layanan finansial yang selama ini seakan memiliki tembok pemisah antara nasabah atau pihak yang membutuhkan bantuan dana dan pihak pemilik modal maupun perbankan.
Pendiri CekAja.com sekaligus ketua Asosiasi Fintech Indonesia J.P. Ellis menuturkan bahwa tidak ada bentuk pasti bagaimana jenis layanan finansial yang dibe rikan perusahaan fintech. ”Yang pasti produknya berkaitan dengan finansial atau keu angan, baik itu pendanaan, peminjaman dana, maupun metode pembiayaan digital,” beber Ellis. Fintech sendiri bukan hal baru di luar negeri.
Pendiri Startupbootcamp Fintech Markus Gnirck menyebut bahwa geliat fintech sudah mulai terlihat sejak 8 tahun lalu di London. “Pada saat itu perekonomian menuju era digital memang sudah mulai terlihat disana, makanya wajar jika di Indonesia baru ramai sekarang,” ucapnya di Jakarta belum lama ini.
Menurut data Accenture, investasi global yang dikucurkan untuk fintech pada 2014 mencapai USD12,21 miliar, naik tiga kali lipat di banding 2013 yang hanya USD4,05 miliar. Kemunculan fintech yang cukup banyak di Indonesia salah satunya karena banyaknya startup lokal yang lahir dan berhasil menarik perhatian investor atau venture capital asing yang mulai menjadikan Indonesia sebagai ladang startup dengan ide menarik.
STEVY WIDIA
Discussion about this post