youngster.id - Fintek ALAMI sudah menyalurkan dana sekitar Rp 200 Miliar di kuartal pertama tahun 2021. Selain itu terjadi kenaikan funders sebesar 1.000% dibandingkan kuartal pertama 2020. Selain itu, ALAMI terpilih sebagai World’s Best P2P Financing Platform 2020 oleh The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2020.
CEO ALAMI Dima Djani menuturkan, pencapaian ini naik 20 kali lipat dibanding kuartal pertama tahun 2020.
“Angka tersebut bisa dicapai dalam waktu tiga bulan saja, dimana pada tahun lalu, jumlah ini setara dengan satu tahun penyaluran. Ini adalah peningkatan yang sangat luar biasa dan karenanya saya sangat berterima kasih pada seluruh karyawan ALAMI atas kerja kerasnya,” kata Dima dalam keterangan pers, Kamis (8/4/2021).
Dia juga mengungkapkan, setelah sukses dengan versi website ALAMI juga meluncurkan aplikasi di Android dan IOS. Atas hal tersebut, perusahaan mencatat pertumbuhan pendana atau funders baru sampai 1.000% dibanding kuartal pertama tahun 2020.
“Versi aplikasi mobile kami memang agak memakan waktu untuk resmi diluncurkan, karena kami terus melakukan testing internal sebelum benar-benar bisa dipakai masyarakat. Ini untuk menghindari user experience yang tidak nyaman, ataupun kendala teknis lain. Kami ingin aplikasi ini sempurna dulu sebelum sampai ke tangan user. Aplikasi ALAMI kini sudah dilengkapi pengingat shalat dan Al-Qur’an di dalamnya, sehingga pengguna bisa memanfaatkan aplikasi ini setiap saat,” ungkap Dima.
Prestasi juga telah diraih ALAMI sebagai Best P2P Financing Platform 2020 oleh The Asset Triple A Awards. Sebagai penerima penghargaan, ALAMI bersanding dengan bank dan lembaga keuangan ternama lainnya yang berada di Asia Pasifik, seperti Qatar Islamic Bank, Citibank dan HSBC. ALAMI merupakan satu-satunya perwakilan startup Indonesia yang mendapatkan penghargaan ini.
Kesuksesan ALAMI di atas ternyata mampu menarik perhatian pemerintah Turki. Bulan Maret 2021, CEO ALAMI menyatakan pemerintah Turki sangat tertarik untuk menyelami best practices dan kisah sukses perkembangan fintek syariah dan ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Menurutnya, ALAMI diundang atas dasar pencarian pemerintah Turki melalui otoritas Kementerian Industri dan Teknologi di beberapa negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.
Pertemuan ALAMI di Istanbul, Turki turut dihadiri oleh Bapak Lalu Muhammad Iqbal Duta Besar RI untuk Republik Turki, Mr. Mehmet Fatih Kacir Wakil Menteri Industri dan Teknologi Republik Turki, dan Dr. Cetin Donmez Wakil Menteri Industri dan Teknologi Republik Turki. Lebih jauh, diskusi juga menyoroti strategi ALAMI dalam menyusun model bisnisnya.
“Kami bertukar pikiran soal kebijakan internal dan eksternal yang ada di Indonesia, salah satunya untuk tetap kompetitif di tengah industri yang sudah marak dengan pemain fintek konvensional. Hal serupa ternyata juga sudah jadi catatan oleh otoritas Turki, sehingga ALAMI saat itu berbagi bagaimana peran pemerintah Indonesia yang suportif terhadap perkembangan industri fintek syariah, demi mengantarkan Indonesia menjadi salah satu hub ekonomi halal dunia” pungkas Dima.
STEVY WIDIA