Flip Gelar Kelas Literasi Keuangan untuk Nelayan Indonesia

Flip

Tim Flip dari UI (Foto: UI/Youngsters.id)

youngster.id - Inklusi keuangan di kelompok-kelompok strategis seperti petani, nelayan, dan UMKM telah menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah menargetkan kenaikan inklusi keuangan hingga 90% pada 2024. Sedangkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks inklusi keuangan nasional pada tahun 2019 mencapai 76,19% dengan tingkat literasi keuangan sebesar 38,03%.

Kondisi ini mendorong Flip untuk menggelar kelas literasi dan pengelolaan keuangan bagi para nelayan dalam momen Hari Nelayan Nasional.

“Kami melihat nelayan adalah kelompok yang mendesak mendapatkan literasi dan kemampuan pengelolaan keuangan. Siklus pendapatan mereka cepat, bukan bulanan tetapi tergantung pada jadwal melaut. Jika tidak dikelola dengan baik, pendapatan ini tidak akan memberi dampak kesejahteraan jangka panjang. Oleh karena itu, Flip berinisiatif untuk menggarap program literasi dan inklusi keuangan di komunitas nelayan,” kata Ginanjar Ibnu Solikhin, Co-Founder Flip dalam keterangannya, Rabu (6/5/2022).

Kelas literasi keuangan ini merupakan upaya Flip dalam mendorong tingkat literasi dan kemampuan pengelolaan keuangan bagi kalangan nelayan. Acara ini berlangsung secara daring dan luring di area kampung nelayan Dadap, Tangerang, Banten. Hadir M. Riza Damanik Ketua Umum KNTI, Andri Rahmad Wijaya Head of Marketing Flip, Ruisa Khoiriyah Perencana Keuangan, dan lebih dari 300 nelayan dari Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jawa Tengah, dan berbagai wilayah pesisir lainnya.

Dalam acara ini Flip menghadirkan perencana keuangan independen Ruisa Khoiriyah untuk mengajak para nelayan memahami pentingnya literasi dan pengelolaan keuangan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Flip juga mengenalkan solusi teknologi keuangan untuk memudahkan berbagai transaksi keuangan buat semua kalangan. Tak berhenti sampai di sini, Flip akan terus memberikan edukasi dengan topik-topik literasi keuangan lainnya bagi nelayan.

“Melalui program ini, Flip berharap dapat mendukung pencapaian target inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah dalam program-program literasi keuangan yang menarik sehingga semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan solusi fintech yang adil (fair) dalam memenuhi kebutuhan transaksi keuangan sehari-hari,” tutup Ginanjar.

Flip didirikan oleh alumni Universitas Indonesia, yakni Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin, yang mulai membangun perusahaan ini sambil kuliah pada 2015. Pada akhir 2021, perusahaan rintisan ini memperoleh pendanaan Seri B senilai USD 48 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version