Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

FTIP Unpad Dorong Technopreneur Berbasis Pangan Lokal

16 Februari 2016
in News
Reading Time: 2 mins read
FTIP Unpad Dorong Technopreneur Berbasis Pangan Lokal
0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - YOUNGSTERS.id – Komoditas pangan lokal ternyata bisa menjadi potensi pengembangan agroindustri di Indonesia. Hal inilah yang terus dikembangkan prodi Teknologi Industri Pertanian (TIN) FTIP Universitas Padjadjaran. Mengusung tagline “The Local Enablers”, prodi ini mendorong para mahasiswanya untuk mengembangkan sektor technopreneur berbasis pangan lokal.

Warid Ali Qosim, Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad mengatakan, Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan agroindustri berbasis pangan lokal. Potensi ini yang mendorongnya untuk meneliti potensi buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai salah satu komoditas pangan lokal Indonesia.

“Ini bisa menjadi dorongan bagi mahasiswa TIN Unpad untuk mengembangkan produk olahan dari buah manggis,” ujar Prof. Warid saat menjadi pembicara pada Kuliah Pembuka Semester Genap 2015/2016 prodi TIN Unpad, Senin (15/02) di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor, dikutip dari laman Unpad.

Baca juga :   Dominasi Milenial Dalam Mendorong Ekonomi Industri Hiburan

Warid mengatakan, manggis menjadi komoditas ekspor buah segar tertinggi di indonesia. Buah yang mendapat julukan “queen of tropical fruit” di luar negeri ini juga kaya dengan khasiat dan sering menjadi bahan obat herbal.

Bersama dosen lain yang tergabung dalam kelompok Academic Leaderships Grant (ALG), ia melakukan penelitian mengenai pengembangan buah manggis yang mencakup karakterisasi seleksi pohon induk, teknologi budidaya, kandungan kulit, daging, dan biji, efektivitas kandungan farmakologi, serta pengembangan industi produk olahan. Kelompok ini pun menjadikan sentra produksi buah manggis di desa Puspahyang Tasikmalaya sebagai desa binaan Unpad.

“Selama ini TIN Unpad sudah menghasilkan produk mango puree dari mangga gedong, kita harapkan ke depan juga dihasilkan semacam produk mangosteen puree,” katanya.

Sementara itu, Gustaff H. Iskandar, peneliti agroindustri kopi, juga meneliti mengenai potensi kopi yang dikembangkan di Desa Kasepuhan Ciptagelar. Menurutnya, kopi yang ditanam di lahan Ciptagelar memiiki masa panen yang jauh lebih cepat dibanding kopi di wilayah lainnya. Masa panen kopi di Ciptagelar berkisar antara 8 bulan – 1 tahun, sedangkan kopi di wilayah lain memiliki waktu 2,5 tahun dari pertama ditanam.

Baca juga :   IndonesiaNEXT Summit 2024, Dorong Generasi Muda Jadi Technopreneur

Jenis biji kopi yang ditanam di Ciptagelar diantaranya: robusta, liberika, serta arabica yang baru ditanam secara massal pada 2015.

Gustaff berencana mendorong kemampuan masyarakat Ciptagelar untuk memproduksi kopi dengan kualitas terbaik. “Kita harapkan masyarakat Ciptagelar dapat berkolaborasi dengan teman-teman TIN Unpad supaya bisa mengembangkan kopi-kopi kualitas terbaik di Jawa Barat,” kata Gustaff.

Sedangkan Asri Peni Wulandari, dosen prodi Biologi FMIPA Unpad mengembangkan biomassa ramah lingkungan dari limbah tanaman rami. Limbah tanaman rami (Boehmeria nivea) diolah menjadi biobriket sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG. Biobriket ini dihasilkan melalui proses bioteknologi dan menggunakan beberapa jenis mikroba. Biobriket ini diharapkan dapat mengatasi masalah kelangkaan LPG di pedesaan.

Baca juga :   J-Express (JX) Indonesia dan JD.ID Gelar Edukasi Kewirausahaan Berbasis Technopreneur di Bagi UMKM Kota Malang

Penelitian ini telah mendapatkan hibah Dana Riset, Inovatif, Produktif (Rispro) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2014 selama 2 tahun. Penelitian ini juga melibatkan dosen dari berbagai program studi, termasuk dosen dari FTIP Unpad untuk menguji kelayakan bisnis serta pengembangan konsep produk yang bisa dikomersialkan.

Konsep “Technopreneur” dan “The Local Enablers” sendiri telah diimplementasikan dalam aktivitas akademik prodi TIN. Irfan Ardiansah, koordinator prodi TIN mengatakan, menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pengembangan olahan pangan lokal menjadi salah satu potensi peningkatan daya saing Indonesia.

 

ANGGIE ADJIE SAPUTRA

Editor : STEVY WIDIA

Tags: TechnopreneurTeknologi Industri Pertanian (TIN) FTIP Universitas Padjadjaran“The Local Enablers”
Previous Post

Smesco Ajak Generasi Muda Jadi Wirausaha Kreatif

Next Post

Unilever Cari Startup Terbaik di Ajang The Foundry 50

Related Posts

IndonesiaNEXT
Headline

IndonesiaNEXT Summit 2024, Dorong Generasi Muda Jadi Technopreneur

8 Oktober 2024
0
BINUS Digitec Valley
Headline

Dukung Industri Digital Technopreneur, BINUS @Malang Hadirkan BINUS Digitec Valley

23 Juli 2023
0
Tokopedia Hijau
Headline

Tokopedia Hijau, Ajak UMKM dan Masyarakat Usung Produk Ramah Lingkungan

15 Desember 2022
0
Load More
Next Post
Unilever Cari Startup Terbaik di Ajang The Foundry 50

Unilever Cari Startup Terbaik di Ajang The Foundry 50

Social Media Week 2016 Siap Digelar

Social Media Week 2016 Siap Digelar

Perguruan Tinggi Perlu Perkuat Industri Kecil

Perguruan Tinggi Perlu Perkuat Industri Kecil

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version