GCN dan PLYC Wakili Indonesia di Kompetisi Kesenian Dunia

GCN dan PLYC Wakili Indonesia di Kompetisi Kesenian Dunia (Foto: istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Kelompok tari Gema Citra Nusantara (GCN) dan Paduan Suara Remaja Pangudi Luhur (Pangudi Luhur Youth Choir/PLYC) akan mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi kesenian kelas dunia di Llangollen International Eisteddfod, Inggris, 5-10 Juli mendatang.

Pada kompetisi itu, Indonesia akan bersaing dengan peserta dari India, Kazakhtan, Zimbabwe, dan Wales. Tidak kurang dari 50.000 pengunjung akan menyaksikan penampilan tari tradisional, instrumen tradisional, dan lagu daerah Indonesia.

“Tahun ini, GCN bersaing dengan Zimbabwe, India, Wales, dan Kazakhtan. India menarik karena dinamis, tariannya didukung oleh banyak penari,” kata Mira Arismunandar, pelatih utama dan koreografer grup tari GCN, seperti dilansir Media Indonesia (10/6).

Pada kompetisi itu, GCN akan mengikuti lima kategori kompetisi, di antaranya tradisional, instrumen, koreografi, pertunjukan open floor, dan folklore children. Untuk kategori tradisional, GCN akan membawakan Tari Rampak Mauhayak dari Aceh, Tari Zapin, Tari Kembang Kipas, dan Topeng Betawi. Sementara tarian bertajuk Mirah Singa Betina dari Marunda akan ditampilkan pada nomor koreografi.

Pada kategori instrumen, angklung dan gamelan akan menjadi andalan. Sedangkan penampilan open floor dan showcase masing-masing membawakan Tari Melayu dan Tarian Papua.

Dalam kompetisi ke-70 yang diadakan di Llangollen International Eisteddfod ini, GCN mengirim setidaknya 17 orang, termasuk 15 penari dan dua pendamping. Jumlah itu berkurang jika dibandingkan dengan jumlah perwakilan yang dikirim pada kompetisi yang sama 2015 lalu, yakni 30 orang.

Sementara itu, Pangudi Luhur Youth Choir cukup aman dengan mengirim 28 peserta, termasuk pemain musik dan konduktor musik Sonia Simanjuntak. Kelompok paduan suara itu mengikuti dua nomor kompetisi, yakni kompetisi Senior Youth Choir dengan lagu berjudul Salve Regina dan Las Amarillas serta kategori Children Folklore lewat lagu Salam Aneuk Nagroe dan Yamko Rambe Yamko.

“Kami baru latihan Maret lalu dan baru tahun ini kompetisi diikuti tiga angkatan SMP Pangudi Luhur sekaligus,” ucap Sonia.

Sebelumnya, pada Juli 2015, SMA Garuda Cendekia mewakili kompetisi yang sama di bawah tangan Mira. Saat itu, Indonesia memenangi tiga penghargaan. Adapun Pangudi Luhur Youth Choir sempat memenangi penghargaan di Thailand, Spanyol, dan Hong Kong.

Perwakilan Dinas Pariwisata, Supriatin, menyebut akan menggelontorkan dana sebesar hampir Rp300 juta sebagai bentuk apresiasi pemerintah.

STEVY WIDIA

Exit mobile version