youngster.id - Guna meningkatkan kualitas sektor perhotelan dan pariwisata kelas dunia, sekolah perhotelan Business & Hotel Management School (BHMS) menggandeng Swiss-Belhotel International dan Perissos Group menggelar Pathway Program.
Pathway Program merupakan sebuah inisiatif pendidikan yang diberikan oleh BHMS di bidang perhotelan dan seni kuliner, bertujuan untuk meningkatkan kualitas sektor hotel dan pariwisata kelas dunia di Indonesia.
Heinrich Meister, Presiden BHMS dan Benedict International Education Group menjelaskan, kerja sama ini bertujuan untuk membina generasi pemimpin industri perhotelan masa depan, membina talenta-talenta ahli di bidang perhotelan dan seni kuliner dengan menyelaraskan keterampilan praktis dan pengetahuan teoritis dengan tren dan tuntutan industri yang terus berkembang dalam lanskap yang semakin kompetitif.
“Kami sangat bersemangat untuk memulai kemitraan strategis ini untuk menawarkan program pendidikan di sektor perhotelan dan seni kuliner melalui Program ini, pengalaman langsung dengan pengetahuan teoritis yang komprehensif, peserta dalam program kami akan dibekali dengan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk unggul dalam sektor perhotelan yang dinamis dan terus berkembang. Melalui mentorship, bimbingan, dan penerapan dunia nyata, kami bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang akan mendorong inovasi dan keunggulan di salah satu industri paling glamor di dunia,” papar Meister, dikutip Minggu (17/3/2024).
Pathway Program menawarkan serangkaian manfaat eksklusif, termasuk penempatan magang di Swiss yang dijamin dengan gaji minimum CHF 2.350 per bulan, serta penghematan biaya kuliah hingga 50% melalui program baru yang dirancang oleh Swiss-Belhotel International dan BHMS.
Selain itu, program ini menyediakan pengaturan tempat tinggal dan akomodasi yang hemat biaya, akomodasi lokal selama masa studi dan bekerja di tahun pertama, pelatihan oleh para praktisi terbaik di industri perhotelan, pengetahuan praktis dan relevan tentang teori operasi dan manajemen hotel dengan aplikasi teknologi terkini, serta kesempatan untuk melanjutkan ke tahun terakhir Sarjana (S1) di BHMS, Lucerne, Switzerland. Adapun, program ini menawarkan dua program Diploma: Diploma Manajemen Operasional Hotel dan Diploma Seni Kuliner, masing-masing berdurasi selama 24 bulan (2 tahun).
“Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen kami untuk membina generasi pemimpin industri masa depan yang akan mendorong inovasi dan mendefinisikan kembali keunggulan dalam perhotelan secara global, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan standar kualitas sektor perhotelan dan pariwisata Indonesia, sejalan dengan inisiatif pemerintah,” kata Emmanuel Guillard, Senior Vice President of Operations and Development, Indonesia, Swiss-Belhotel International.
Program ini terbagi menjadi tiga fase: pertama, pendaftaran karyawan asal Indonesia dengan potensial tinggi ditempatkan di hotel-hotel terpilih Swiss-Belhotel International untuk program magang selama 10 bulan, di mana peserta akan terpapar dengan operasi-operasi hotel. Pada akhir program 10 bulan, peserta akan bersama-sama mengikuti program penuh waktu selama 2 bulan di fasilitas pelatihan Perissos Institute, dengan BHMS menyediakan dosen untuk penyampaian program. Setelah menyelesaikan program pelatihan dan pendidikan selama 10 + 2 bulan di Indonesia, peserta akan melanjutkan ke Swiss untuk semester kedua Diploma Manajemen Operasional Hotel atau Diploma Seni Kuliner, dengan kesempatan untuk melanjutkan ke tahun terakhir Sarjana.
“Kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam pengembangan program ini. Sebagai penyelenggara program, kami terus berdedikasi untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi untuk menumbuhkan talenta-talenta unggul di industri perhotelan dan seni kuliner yang mampu berdaya saing global. Melalui program ini, kami bertujuan untuk memberikan individu muda yang tertarik pada industri ini akses khusus dan istimewa untuk karir masa depan mereka,” imbuh Stefanus Indra Setiawan, Co-Founder dan Direktur Perissos Group.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif optimistis tahun 2024 akan menjadi titik balik industri pariwisata yang bertujuan untuk memulihkan kondisi ke kondisi sebelum pandemi. Pemerintah menargetkan 14,3 juta wisatawan mancanegara yang menghasilkan devisa sebesar US$15 miliar, dan 1,25 miliar wisatawan nusantara. Untuk mewujudkan visi tersebut, kolaborasi antar pemangku kepentingan industri, lembaga pendidikan, dan penyelenggara program sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, dan siap bersaing di kancah global.
HENNI S.
Discussion about this post