Rabu, 31 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Microsite - The NextDev News

Generasi Milenial Dan Boomer Lebih Berhati-Hati Dengan Teknologi Masa Depan

6 Juli 2021
in News
Reading Time: 2 mins read
Milenial Perlu Manfaatkan Potensi Diri Melalui Perangkat Digital

Angkatan kerja generasi milenial . (Foto: ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Survei menunjukkan bahwa Gen Z dan Gen X di Asia Tenggara menjadi generasi yang tidak begitu khawatir akan teknologi masa depan seperti biometrik, peralatan pintar, perangkat robot, dan deepfake. Sementara generasi milenial dan boomer justru cenderung memiliki kewaspadaan untuk itu.

Ini menjadi salah satu hal penting dari sejumlah  temuan lainnya dari penelitian Kaspersky Making Sense of Our Place in the Digital Reputation Economy. Penelitian yang dilakukan pada November 2020 lalu bertanya kepada 831 pengguna media sosial di Asia Tenggara tentang tingkat kekhawatiran mereka terhadap tren teknologi saat ini dan menemukan bahwa lebih dari setengah (62%) memiliki kekhawatiran akan teknologi deepfake. Ini tertinggi di antara generasi Baby Boomers (74%) dan terendah di kelompok Gen X (58%).

“Survei kami membuktikan bahwa insiden merugikan dapat terjadi secara online dan memiliki dampak bagi kehidupan nyata. Teknologi dimaksudkan untuk berkembang demi kebaikan yang lebih besar, namun, akan selalu ada kurva pembelajaran di mana sejumlah ketakutan dengan tindakan akan menjadi vital,” komentar Chris Connell, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky dalam siaran pers, Selasa (6/7/2021).

Baca juga :   The Payoneer Forum Digital Revolution Summit 2018 : Mengenal Lebih Dekat Digital Marketing

Deepfakes adalah penggunaan kecerdasan buatan untuk membuat gambar, audio, atau rekaman suara dalam rupa orang lain. Sikap responden terhadap teknologi ini bukan tanpa dasar karena video deepfake telah digunakan untuk balas dendam pribadi hingga tujuan politik. Bahkan, teknologi tersebut kini juga banyak digunakan dalam upaya pemerasan dan penipuan.

Sebagai contoh CEO sebuah perusahaan energi di Inggris mengalami kerugian sebesar $243.000 akibat tertipu oleh suara Deepfake dari kepala perusahaan induknya yang meminta transfer dana darurat. Pemalsuan tersebut begitu meyakinkan sehingga ia tidak berpikir untuk memeriksanya; dan dana tersebut selanjutnya tidak ditransfer menuju kantor pusat, melainkan ke rekening bank pihak ketiga.

Sang CEO akhirnya timbul curiga ketika “atasannya” meminta untuk melakukan transfer kembali. Kali ini, tanda bahaya sudah dirasakan – namun terlambat untuk mendapatkan kembali dana yang telah ia transfer.

Baca juga :   Moneymoji, Cara Baru Kirim Uang dengan Ucapan Animasi

Responden Asia Tenggara cenderung kurang namun masih mewaspadai teknologi biometrik atau penggunaan sidik jari, pemindai mata, dan pengenalan wajah (32%), perangkat pintar (27%), dan alat robot seperti robo cleaner (15%).

Pengguna media sosial di wilayah tersebut memiliki alasan yang dapat dimengerti untuk takut terhadap teknologi masa depan karena penelitian ini turut mengungkap pengalaman negatif yang mereka alami secara online.

Insiden paling umum yang dialami oleh lebih dari 3 dari 10 responden adalah pengambilalihan akun di mana seseorang mendapatkan akses ke akun mereka tanpa izin. Lebih dari seperempat (29%) juga mengaku bahwa informasi rahasia mereka telah diketahui oleh pihak yang tidak diinginkan

Lebih dari 2 dari 10 juga mengungkapkan bahwa seseorang mendapatkan akses ke perangkat mereka secara paksa (28%), informasi pribadi mereka dicuri atau digunakan tanpa persetujuan (24%) atau dilihat secara publik (23%).

Akibat dari insiden ini termasuk menerima spam dan iklan (43%), mengalami stres (29%), menyebabkan rasa malu atau terhina (17%), kerusakan reputasi (15%), dan kerugian moneter (14%).

Baca juga :   Pasar Grosir Online Peeba Buka Kantor di Indonesia

Namun, penelitian yang sama mengungkapkan bahwa masih ada hampir 2 dari 10 pengguna di wilayah tersebut yang percaya bahwa perangkat lunak keamanan internet tidak diperlukan untuk melindungi kehidupan online mereka. Persepsi ini paling tinggi pada Gen Z (17%), diikuti oleh Milenial (16%). Dan sebanyak 15% Gen X dan Baby Boomers juga menganggap solusi ini tidak diperlukan.

“Ini menjadi perhatian karena kita, manusia, cenderung membuat kesalahan dari waktu ke waktu dan solusi semacam itu dimaksudkan untuk menjadi filter pengaman kita. Meskipun tidak ada peluru perak dalam hal keamanan siber, tetap penting untuk memiliki pertahanan dasar. Pemilik bisnis harus secara khusus melihat hal ini karena infrastruktur TI mereka terus mengalir dari jaringan perusahaan mereka yang lebih aman ke rumah individu yang lebih rentan,” tambah Connell.

 

STEVY WIDIA

Tags: gen xGen Zgenerasi boomergenerasi milenialtren teknologi
Previous Post

8 Startup Indonesia Lulus Program Google for Startups

Next Post

3 Indonesia Hadirkan H3RO MAX Dengan Kuota Game Unlimited

Related Posts

Aplikasi Strava
Headline

Strava: Olahraga Geser Doomscrolling di Kalangan Gen Z

16 Desember 2025
0
agen properti
Analyze

Survei Cove, 80% Gen Z dan Milenial Optimis Miliki Rumah

18 Oktober 2025
0
UMKM Kuliner
Analyze

Populix: Laki-Laki & Milenial Cenderung Lebih Gercep Perihal Kuliner Kekinian

14 Agustus 2025
0
Load More
Next Post
3 Indonesia Gelar Kompetisi Vlog Pelajar

3 Indonesia Hadirkan H3RO MAX Dengan Kuota Game Unlimited

Abraham Viktor

Strategi Hangry Untuk Pertumbuhan Bisnis Saat PPKM Darurat

nama domain

DomaiNesia Resmi Jadi Registrar Pandi-Domain Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Ekonomi Digital Indonesia

Maybank: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Masih Berlanjut

30 Desember 2025
JULO

JULO Telah Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp27 Triliun hingga Desember 2025

30 Desember 2025
Bail Force

BAIL FORCE, Game Roguelite Indonesia Siap Meluncur di Steam Januari 2026

30 Desember 2025
Sambut Hari Kartini SMESCO Gelar Pesta Diskon

SMESCO Diharapkan Dukung UMKM Kembangkan Potensi Lokal Dan Optimalisasi Pasar

30 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Ekonomi Digital Indonesia

Maybank: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Masih Berlanjut

30 Desember 2025
JULO

JULO Telah Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp27 Triliun hingga Desember 2025

30 Desember 2025
Bail Force

BAIL FORCE, Game Roguelite Indonesia Siap Meluncur di Steam Januari 2026

30 Desember 2025
Sambut Hari Kartini SMESCO Gelar Pesta Diskon

SMESCO Diharapkan Dukung UMKM Kembangkan Potensi Lokal Dan Optimalisasi Pasar

30 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version