youngster.id - Berangkat dari kesadaran akan kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan serta bergesernya manfaat media sosial dalam mempermudah komunikasi, Talkinc menggelar Talkinch 16 Years of Collaboration. Acara bertemakan “Am I Fully Awake?” ini mengajak para insan muda untuk berkomitmen selamatkan bumi dengan memanfaatkan media sosial untuk bertukar informasi positif.
Erwin Parengkuan Founder dan CEO Talkinc mengatakan, pandemi Covid-19 dan meningkatnya informasi palsu merupakan contoh kecil dari rusaknya keseimbangan alam dan kehidupan bermasyarakat.
“Saat ini, setidaknya kita merasakan bahwa suhu bumi ini semakin meningkat, dan kita juga berada pada era post-truth dimana pengaruh ketertarikan emosional dan kepercayaan pribadi lebih tinggi dibandingkan fakta dan data objektif dalam pembentukan opini, sehingga kita semakin sulit membedakan informasi valid dan tidak atau disebut post-truth,” ungkap Erwin dalam Webinar Talkinch 16 Years of Collaboration Senin (23/11/2020).
Menurut dia, saat ini kondisi bumi sangat mengkhawatirkan dengan banyak kejadian alam yang ekstrem. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia sehari-hari yang menyebabkan kerusakan keseimbangan alam yang berdampak pada pemanasan global.
“Untuk mengembalikan kondisi bumi yang layak disinggahi tentu seluruh manusia mulai berkontribusi untuk memulai pola hidup sehat, ramah lingkungan dan menyebarkan edukasi kebaikan melalui media sosial,” kata Erwin.
Yayasan Indonesia Cerah dan Change.org mencatat bahwa 89% generasi muda merasa sangat khawatir dengan dampak krisis iklim yang terjadi saat ini. Seiring perkembangan teknologi di era komunikasi digital, telah merubah cara dan sudut pandang kehidupan bermasyarakat. Seharusnya kemajuan teknologi komunikasi mendatangkan manfaat dalam penyampaian informasi yang cepat, sehingga mendorong kita lebih cepat sadar dan tanggap akan kondisi bumi ini.
Di sisi lain, perkembangan teknologi komunikasi membuat perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih individual dan sibuk dengan perangkat masing-masing. Tidak hanya itu, sosial media juga digencat dengan propaganda digital seperti meningkatnya penyebaran informasi palsu / hoax sehingga dihadapkan juga oleh ketidakpastian informasi dan krisis kepercayaan antar manusia.
“Tanpa disadari bahwa kegiatan sehari-hari seperti perilaku konsumtif, serta pengelolaan limbah rumah tangga dan elektronik yang tidak tepat menyebabkan kerusakan keseimbangan alam,” ungkap Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.
Pada kesempatan yang sama, Talkinc bersama TikTok mengajak seluruh kalangan untuk turut berpartisipasi dalam mengikuti TikTok hashtag challenge dan Talkinc essay competition 300 kata mengenai Local Hero. Konsep dari Local Hero adalah menceritakan tentang seseorang yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitarnya. Pemenang akan diumumkan pada akhir Desember 2020 melalui platform media sosial Talkinc.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post