Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Microsite - The NextDev News

Google Hapus 600 Aplikasi Mengganggu

23 Februari 2020
in Headline, News
Reading Time: 1 min read
google play

Google Play. (Foto: Ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Google menghapus sedikitnya 600 aplikasi mengganggu dari toko aplikasi Play Store. Penghapusan ratusan aplikasi dari Play Store ini dilakukan sebagai upaya mengendalikan penipuan iklan seluler yang sering terjadi.

Kebijakan Google tidak mengizinkan adanya iklan yang ditampilkan ketika aplikasi tidak digunakan serta iklan yang menipu pengguna untuk mengklik secara tidak sengaja.

Google juga mendefinisikan ulang apa itu iklan mengganggu. Menurut Senior Product Manager Google Per Bjorke, iklan mengganggu adalah “iklan yang ditampilkan ke pengguna dengan cara tak diinginkan. Itu termasuk iklan yang mengganggu fungsi perangkat.”

Batasan mengganggu antara lain adalah menutupi layar dengan iklan hingga pop-up iklan yang kerap muncul di layar saat pengguna sedang menelepon atau memakai aplikasi navigasi.

Baca juga :   Bidik Pengusaha Kecil, Google Luncurkan AdWords Express

Google telah mengembangkan sebuah pendekatan berbasis machine learning untuk membantu mereka mendeteksi iklan yang tak sesuai konteks. Machine learning inilah yang membantu Google menghapus setidaknya 600 iklan mengganggu. Tak hanya itu, pengembang aplikasi-aplikasi ini juga diblokir.

“Pengembang jahat memang kini lebih pintar dalam membuat iklan-iklan mengganggu. Namun kami juga mengembangkan teknologi-teknologi baru untuk melindungi pengguna dari iklan yang jahat dan mengganggu,” kata Bjorke yang dilansir The Verge, Jumat (21/2/2020).

Menurut laporan yang dipublikasi BuzzFeed News, kebanyakan aplikasi jahat dibuat oleh para pengembang yang berbasis di Tiongkok, India, dan Singapura. Parahnya, iklan-iklan mengganggu ini menyasar pengguna berbahasa Inggris.

STEVY WIDIA

Tags: aplikasiGoogle
Previous Post

Grab Beroleh Dana Segar dari MUFG

Next Post

Menristek Targetkan Indonesia Tambah 5 Unicorn

Related Posts

Google Kini Punya Fitur Terjemahan Berkelanjutan di Circle to Search
News

Google Kini Punya Fitur Terjemahan Berkelanjutan di Circle to Search

6 September 2025
0
google play
News

Google Segera Perketat Aturan Distribusi Aplikasi Android

28 Agustus 2025
0
Google Mail
News

2,5 Miliar Pengguna Gmail Jadi Sasaran Serangan Kejahatan Phishing

26 Agustus 2025
0
Load More
Next Post
Start Summit

Menristek Targetkan Indonesia Tambah 5 Unicorn

Milenial Perlu Rencanakan Keuangan Sedini Mungkin

Milenial Perlu Rencanakan Keuangan Sedini Mungkin

Tim Indonesia Jadi Runner Up di Final Microsoft Imagine Cup Asia 2020

Tim Indonesia Jadi Runner Up di Final Microsoft Imagine Cup Asia 2020

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version