youngster.id - Google resmi mengintegrasikan kecerdasan buatan Bard ke dalam platformnya. Bard, yang sebelumnya telah diuji coba di AS dan Britania Raya, kini telah tersedia untuk pengguna di 180 negara. Bahasa yang didukung oleh Bard juga akan diperluas menjadi 40 bahasa dalam beberapa bulan mendatang.
Pada konferensi pengembang tahunan Google di Silicon Valley, CEO Google Sundar Pichai menyatakan bahwa kecerdasan buatan generatif akan digunakan untuk meningkatkan mesin pencarian unggulan Google.
“Sudah lama kami menerapkan kecerdasan buatan, dan dengan kecerdasan buatan generatif, kami melangkah ke tahap selanjutnya,” kata Sundar yang dilansir AFP, Rabu (10/5/2023).
Menurut dia, meskipun terdapat kekhawatiran tentang potensi ancaman kecerdasan buatan terhadap masyarakat, Google berkomitmen melaksanakan upayanya dengan cara yang berani dan bertanggung jawab.
Bard, yang sebelumnya telah diuji coba di AS dan Britania Raya, kini telah tersedia untuk pengguna di seluruh dunia tanpa harus menunggu. Bahasa yang didukung oleh Bard juga akan diperluas menjadi 40 bahasa dalam beberapa bulan mendatang.
Selain itu, Google juga mengumumkan pengembangan “ekstensi” browser yang akan memperkaya fitur-fitur aplikasi dan layanan seperti Gmail dan Maps dengan kecerdasan buatan. Bard akan memberikan kemampuan untuk mengisi teks dalam email dan memberikan saran ide seni berdasarkan gambar yang tersedia.
Google sedang berusaha mengejar ketertinggalan dari Microsoft, yang telah mengintegrasikan kekuatan serupa ChatGPT ke dalam berbagai produknya, termasuk mesin pencarian Bing.
Meskipun kedua perusahaan teknologi raksasa ini berusaha meningkatkan kinerja produk mereka dengan kecerdasan buatan, terdapat risiko terkait penggunaan teknologi ini untuk disinformasi, seperti klon suara, video deep-fake, dan pesan tertulis yang meyakinkan.
STEVY WIDIA