youngster.id - Belakangan ini kecurangan berupa order fiktif menimpa pengelola layanan transportasi online. Diduga hal ini dikelola oleh sindikat-sindikat tertentu di kota besar. Ada juga kecurangan lain terkait penjualan profil curian milik mitra pengemudi.
Grab Indonesia mengklaim telah berhasil menekan jumlah kecurangan yang dilakukan oleh para mitra pengemudinya hingga turun 80%.
“Kami sangat senang dapat menghadirkan hasil terobosan kami dalam melawan tindak kecurangan di industri ini,” terang Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno melalui keterangan resminya, Sabtu (23/6/2018).
Menurut dia, Grab memang telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi masalah kecurangan tersebut. Contohnya dengan menerapkan algoritma machine learning yang bisa mengidentifikasi potensi kecurangan mitra pengemudi; memasang alat pendeteksi GPS palsu; serta membuka ruang pelaporan dugaan kecurangan. Perusahaan juga bekerja sama dengan pihak berwajib untuk melakukan penangkapan sindikat besar yang mengelola penipuan dan kecurangan menggunakan akun mitra pengemudi Grab.
“Sejak 2017, kami telah meningkatkan upaya dan investasi kami dalam teknologi anti kecurangan, sehingga berhasil menurunkan 80% tindak kecurangan di platform Grab. Kami juga melakukan beberapa penangkapan sindikat besar di kota-kota seperti Jakarta dan Makassar,” imbuhnya.
Grab kemudian menerapkan kebijakan baru untuk meringankan mitra pengemudi. Kebijakan tersebut adalah membuat pembatalan dalam 30 detik tidak memperngaruhi kinerja mitra; ketika penumpang tidak muncul maka pembatalan yang dilakukan tidak akan mengurangi insentif yang diterima mitra; terakhir menyalakan fitur pemesanan otomatis agar pengemudi lebih mudah meningkatkan kinerja dan penghasilan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post