Grab-OVO Hadirkan Teknologi AI Untuk Pantau Operasional MBG Mitra UMKM

Grab dan OVO perkenalkan Command Center MBG di Tangerang Jaya. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Tujuan utama dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah adalah untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Grab dan OVO perkenalkan Command Center MBG berbasis teknologi AI untuk pantau real-time proses penyediaan makanan bergizi oleh mitra UMKM.

Command Center MBG ini diperkenalkan kepada Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) sebagai mitra strategis dalam program CSR di wilayah Tangerang Jaya. Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, Command Center yang dikembangkan oleh Grab dan OVO ini berfungsi sebagai pusat pemantauan operasional berbasis teknologi.

“Teknologi Command Center MBG Grab dan OVO ini  memungkinkan pengawasan secara real-time terhadap proses penyediaan makanan sehat oleh mitra UMKM, guna memastikan standar keamanan pangan dan kebersihan terpenuhi,” katanya dikutip Kamis (26/6/2025).

Menurut Neneng, teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi fondasi utama dalam sistem pengawasan gizi yang dikembangkan Grab dan OVO pada Command Center MBG ini. Dengan pendekatan berbasis data dan otomatisasi, AI tidak hanya memperkuat proses pemantauan, tetapi juga memungkinkan deteksi dini, respon cepat, dan peningkatan berkelanjutan.

Teknologi Command Center MBG oleh Grab dan OVO ini mencakup antara lain CCTV cerdas berbasis AI, dashboard digital terintegrasi, dan system tindak lanjut insiden. Lalu untuk memastikan semua Mitra UMKM mematuhi SOP yang berlaku, ada 5 tahapan yang diterapkan oleh Grab dan OVO untuk menjamin keamanan dan distribusi makanan. Hal ini mencakup Identifikasi yaitu AI memindai pelanggaran dari video atau pelaporan sekolah.

Lalu validasi dari tim pengawas mencocokkan hasil deteksi dengan rekaman untuk konfirmasi. Pelaporan yaitu pelanggaran masuk ke laporan harian yang terdistribusi ke pihak terkait (UMKM yang terlibat). Kemudian tindakan korektif berupa Intervensi langsung dilakukan jika pelanggaran terjadi 3x berturut-turut setelah diberikan peringatan, disertai koordinasi dengan UMKM untuk langkah korektif. Terakhir evaluasi dan peningkatan berupa edukasi diberikan dan perbaikan SOP disarankan untuk mencegah insiden serupa.

“Ini kami lakukan setelah melalui banyak proses uji coba untuk menemukan cara terbaik dalam menjaga keamanan makanan yang dibagikan. Bagi Grab, program ini bukan sekadar inisiatif sosial. Ini adalah bentuk komitmen jangka panjang kami untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Indonesia. Kami juga ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa memberikan dampak sosial nyata,” katanya.

Dia menegaskan Command Center MBG dirancang untuk memastikan keamanan, higienitas, dan kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah khusus. Dengan pendekatan berbasis data dan otomatisasi, AI tidak hanya memperkuat proses pemantauan, tetapi juga memungkinkan deteksi dini, respon cepat, dan peningkatan berkelanjutan.

“Melalui Command Center MBG yang dihadirkan Grab dan OVO, kami memastikan proses distribusi makanan berjalan transparan, aman, dan mendukung keberlangsungan UMKM lokal di sekitar lokasi program,” tutup Neneng.

Program CSR MBG di Tangerang Raya sendiri berlangsung selama satu tahun sejak April 2025, dengan dukungan aktif dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan. Model kolaborasi ini mencakup edukasi gizi kepada UMKM, inspeksi kesehatan lingkungan, hingga penyediaan dashboard digital sebagai sarana pelaporan dan pengawasan yang transparan.

Sementara Program Makan Bergizi Gratis telah dimulai oleh Grab dan OVO sejak September 2024 dan menjangkau ribuan siswa dan ribuan guru di Kulon Progo, DI Yogyakarta; Kebumen, Jawa Tengah; serta Minahasa, Sulawesi Utara.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version