youngster.id - Perusahaan ride-hailing asal Singapura, Grab tengah mempersiapkan layanan taksi terbang sebagai alternatif transportasi umum. Nantinya layanan taksi terbang ini juga dapat dipesan secara online, sama seperti layanan taksi Grab pada umumnya.
Untuk layanan ini Grab telah menandatangani nota kesepahaman dengan Volocopter perusahaan rintisan yang memproduksi helikopter dengan desain baling-baling mirip sebuah drone. Dua startup ini kabarnya akan mencari lokasi yang cocok serta rute perjalanan yang sesuai di kawasan Asia Tenggara untuk uji coba.
“Kolaborasi ini menawarkan potensi kerja sama yang jauh lebih besar yang pada akhirnya bisa memperluas mobilitas antarmoda di udara,” kata CEO Volocopter, Florian Reuter dilansir KrAsia baru-baru ini.
Volocopter sendiri baru-baru ini memamerkan pesawat terbang elektrik buatannya dalam sebuah konferensi teknologi di Singapura. Dalam ajang tersebut, pesawat tersebut dipamerkan bersama sebuah “VoloPort” atau helipad yang khusus dibuat untuk Volocopter. VoloPort tersebut menjadi titik di mana pesawat akan mengudara atau mendarat. Nantinya, VoloPort akan digunakan helikopter untuk berhenti dari satu tempat ke tempat yang lain.
Taksi terbang ini tentu berbeda dari pesawat terbang pada umumnya. Volocopter akan fokus beroperasi di sejumlah titik lokal. Sehingga, penumpang akan diangkut dan diturunkan dari satu VoloPort ke Voloport yang lain.
Taksi terbang online ini akan mulai lepas landas pada tahun 2022. Volocopter menargetkan akan membuat puluhan titik VoloPort di Singapura pada tahun 2035 mendatang. Dengan jumlah sebanyak itu, Grab diperkirakan bisa mengangkut sebanyak 10.000 penumpang setiap hari.
STEVY WIDIA