youngster.id - Setelah lima tahun beroperasi di Asia Tenggara Grab mengklaim berhasil meraih 2,5 juta perjalanan per hari.
Perusahaan aplikasi Grab Indonesia mengaku dalam tiga tahun beroperasi di Indonesia sejak 2014 telah mengalami pertumbuhan pengemudi rata-rata sebesar 574%.
Grab telah menciptakan sumber pendapatan lain bagi pengemudi dan mendorong mereka memakai pembayaran non tunai. Layanan Grab juga ingin membuka akses ke layanan online dan e-commerce.
“Memberikan pendapatan 34% lebih tinggi bagi para pengemudi Indonesia, dibandingkan upah rata-rata,” ujar Ridzki.
Ridzki Kramadibrata Managing Director Grab Indonesia mengungkapkan perusahaan ini berdiri pertama kali di Singapura pada 2012, lalu memperluas layanan ke Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Indonesia.
“Masuk di Indonesia dengan Grab Taxi pada 2014, lalu bergeser pada Mei 2015 kami mengeluarkan layanan Grab Bike di Thailand, Vietnam, dan Filipina,” jelas Ridzki, dalam siaran pers baru-baru ini.
Selanjutnya lahir pula Grabcar pertama kali di Bali pada Juni 2015 menyusul layanan jasa kurir dengan nama GrabExpress pada November 2015.
“Inilah yang membuat kami rebranding dari GrabTaxi menjadi Grab, karena layanan semakin beragam dan menggunakan teknologi,” tuturnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post