youngster.id - Sejak bulan Juni, Grab memperkenalkan layanan GrabAssistant yang kini telah hadir di 105 kota dan kabupaten di Indonesia. Hingga kini, lebih dari 7.000 titik pasar tradisional telah terdaftar dalam sistem pemetaan Grab, dan menghubungkan jutaan pelanggan Grab memesan kebutuhan harian dari jutaan pedagang tradisional dengan aman.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia mempertegas misi Grab untuk menciptakan platform yang inklusif agar setiap orang dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Badan Pusat Statistik di tahun 2019 melaporkan ada sekitar 14.000 pasar tradisional di Indonesia. Dia mengklaim sistem pemetaan Grab telah menjangkau 50% dari jumlah ini.
“UMKM dan pekerja mandiri, termasuk pedagang tradisional memiliki peran penting untuk menjaga ketahanan ekonomi negeri. Misi GrabForGood mendorong kami untuk terus berinovasi dalam melayani masyarakat Indonesia, termasuk pengusaha mikro dan tradisional. Hal ini memampukan kami menghubungkan jutaan pedagang tradisional dengan jutaan pelanggan Grab di 105 kota dan kabupaten di Indonesia,” ungkap Neneng dalam keterangannya, Jumat (16/10/2020).
Layanan GrabAssitant yang diperkenalkan sejak Juni 2020 ini memungkinkan pelanggan meminta mitra pengemudi untuk membeli berbagai kebutuhan di lokasi manapun, melalui aplikasi Grab. Sejak layanan ini diperkenalkan, Grab terus menambahkan titik peta (POI), untuk mendaftarkan lebih banyak pasar tradisional dalam sistem pemetaan Grab, agar para pedagang dapat #TerusUsaha dan menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Untuk meluncurkan layanan ini, Grab juga bekerja sama dengan lebih dari 15 Pemerintah di berbagai kota. GrabAssistant saat ini hadir di 105 kota dan kabupaten di Indonesia dan telah bertumbuh sebesar 80% sejak diluncurkan pada Juni 2020 lalu.
Grab percaya bahwa saat satu UMKM bertumbuh, ada banyak dampak positif yang bisa dirasakan oleh orang lain disekitarnya. Riset oleh CSIS & Tenggara Institute di tahun 2020 menemukan bagaimana Grab juga membantu penciptaan lapangan pekerjaan di luar platform. Studi menemukan bahwa pertumbuhan yang dirasakan mitra dalam ekosistem Grab juga membantu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain disekitar.
“COVID-19 telah mempercepat peningkatan penggunaan layanan on-demand di Asia Tenggara, dan melalui teknologi, jaringan mitra dan pengalaman yang kami miliki, layanan GrabAssistant akan terus kami kembangkan. Layanan digital dan kemampuan untuk menggunakannya menjadi semakin penting di era ini. Grab terus membantu berbagai jenis bisnis untuk terus beradaptasi dengan situasi ini, salah satunya adalah dengan layanan seperti GrabAssistant,” tutup Neneng.
STEVY WIDIA