youngster.id - Untuk pencegahan penyebaran COVID-19 Pemerintah menetapkan pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah. Untuk itu, perguruan tinggi diharapkan mulai mempersiapkan sistem yang efektif dalam menjalankan perkuliahan online terhadap mahasiswanya.
HarukaEDU sebagai perusahaan edutech buatan anak bangsa siap membantu perguruan tinggi untuk menyelenggarakan perkuliahan secara online dengan dukungan yang komprehensif yang terdiri dari fitur Learning Management System (LMS) yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan belajar mengajar mahasiswa di Indonesia, juga layanan IT support hingga help desk yang mendukung penyelenggaraan kuliah online.
“Kami siap membantu perguruan tinggi dalam menyelenggarakan kuliah online yang efektif, efisien dan terukur melalui teknologi yang kami kembangkan,” ungkap Dr Gerald Ariff Co-Founder HarukaEDU dalam siaran pers, Senin (23/3/2020) di Jakarta.
Gerald menjelaskan, HarukaEDU memberikan akses fleksibel kepada perguruan tinggi untuk memilih sendiri apa yang dibutuhkan dari banyaknya layanan yang diberikan HarukaEDU.
“Setiap perguruan tinggi memiliki kebutuhan atas perkuliahan online yang berbeda-beda, di sini kami siap membantu untuk menjembatani kebutuhan masing-masing perguruan tinggi tersebut,” ujar Gerald.
HarukaEDU telah bekerjasama dengan lebih dari 25 perguruan tinggi di Indonesia dalam menyelenggarakan kuliah berbasis online. Di antaranya adalah dengan Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), London School of Public Relations (LSPR), Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Universitas Sahid, Universitas Pembangunan Jaya, PPM Manajemen dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Perusahaan yang juga berada di balik portal Pintaria.com ini telah melayani lebih dari 100 ribu orang yang mengakses materi belajar pada platfrom yang mereka miliki. “Melalui teknologi, semua pemangku kepentingan dalam proses perkuliahan harus tetap siap sedia menjalankan tanggung jawabnya tanpa terkendala ruang dan waktu, terutama dalam kondisi merebaknya COVID-19 ini,” tutup Gerald.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post