youngster.id - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) masih banyak yang belum terhubung dengan ranah digital. Berbagai cara dan upaya dilakukan pemerintah untuk mendorong hal itu.
Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop dan UKM) di tahun 2017 menunjukkan, kalangan pelaku UKM yang telah memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk, berada di angka 3,79 juta dari sebanyak 59,2 juta pelaku UKM.
Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya), Afifuddin Suhaeli Kalla, mengatakan, data diatas menunjukkan, pengetahuan akan penggunaan platform digital masih sedikit diantara pelaku UKM.
“Meskipun pertumbuhan pelaku UKM di Indonesia berkembang dengan pesat, namun tidak diiringi dengan peningkatan pengetahuan mengenai platform digital untuk bisnis mereka,” kata Afi Kalla, dalam keterangannya belum lama ini.
Untuk itu Himpi menhadirkan platform BJtech. Menurut Afi, dengan adanya platform BJtech ini, tentunya semakin memudahkan kalangan pelaku UKM untuk dapat mengoptimalkan operasional dan bisnis mereka. “Melalui pemanfaatan platform digital seperti produk chatbot, tentunya dapat menjadikan kalangan pelaku UKM bisa naik kelas,” tambahnya.
Sementara itu, CEO PT Jualan Online Indonesia, Diatce G Harahap, mengatakan dengan penggunaan platform BJtech, siapa saja tidak perlu memiliki keahlian pemograman (coding) tertentu. Selain itu, chatbot juga dapat dibuat dengan waktu yang relatif cepat.
“Kami ingin menghilangkan batasan yang ada bahwa membuat chatbot itu sulit. Contohnya, bagi pelaku UKM dapat menggunakan chatbot sebagai digital customer care untuk 24 jam. Sementara bagi individu dapat menggunakan chatbot untuk kebutuhan mereka sehari-hari ataupun mengembangkan entertainment chatbot,” jelasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post