youngster.id - Huawei Indonesia berinvestasi hingga US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar untuk membangun layanan teknologi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Layanan tersebut diharapkan dapat menekan penyebaran virus corona di antara dokter dan perawat.
Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Ken Qijian mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membangun layanan video konferensi secara gratis. Pihaknya telah mengirim tenaga ahli ke RSPAD Gatot Soebroto untuk menginstalasi layanan tersebut.
“Sejak COVID-19 mulai menyebar ke seluruh dunia pada akhir 2019Banyak anggota masyarakat dan juga keluarga yang terinfeksi virus COVID-19. Banyak pula daerah dan negara yang kekurangan sumber daya untuk memerangi virus ini. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Huawei selalu berupaya untuk mendukung masyarakat dan pemerintah Indonesia agar mampu mengatasi masa sulit ini. Huawei merupakan perusahaan teknologi komunikasi terdepan, untuk itu kami memutuskan untuk mengontribusikan teknologi yang kami miliki serta bidang-bidang yang kami kuasai,” ucap Ken dalam keterangannya, Rabu (6/5/2020).
Menurut Ken Huawei akan menanamkan perangkat lunak di ponsel tenaga medis. Dengan begitu, dokter dan perawat bisa dengan mudah menggunakan konferensi video di mana saja secara real time. Solusi video conference dari Huawei Indonesia memungkinkan diselenggarakannya konferensi jarak jauh melalui video secara real time bagi para dokter, perawat, dan pasien.
Dokter dan perawat dapat menggunakan solusi ini untuk kebutuhan rapat ataupun konsultasi harian tanpa harus melakukan pertemuan fisik satu sama lain. Teknologi ini mampu menjadi solusi untuk menghindarkan terjadinya infeksi silang antar sesama dokter atau perawat dalam area yang berbeda. Selain itu, melalui solusi ini dokter, perawat, pasien, serta tim lain yang berkepentingan di rumah sakit dapat melakukan pertemuan video di mana saja dan kapan saja melalui smartphone mereka sendiri yang telah diinstal dengan perangkat lunak Huawei.
“Kami sumbangkan sistem video conference ini untuk enam lokasi. Setelah solusi ini diterapkan, para dokter yang berada di area atau lokasi yang berbeda dapat berkomunikasi tanpa tatap muka secara fisik sehingga mengurangi risiko infeksi corona. Kami memastikan sistem tersebut siap untuk digunakan sejak akhir April 2020 lalu,” ujar Ken.
Selain itu, dia mengatakan perusahaan bakal menghubungkan semua rumah sakit penting di Jakarta agar bisa memiliki teknologi serupa. Dengan begitu, dokter bisa memberikan konsultasi kepada pasien dari wilayah manapun di Jakarta.
Sebelumnya, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menggandeng Huawei untuk meningkatkan kualitas penanganan Covid-19. Teknologi perusahaan asal Tiongkok tersebut bisa digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit. Beberapa teknologi Huawai yang telah digunakan di antaranya teknologi berbasis AI dan komputasi awan (cloud) telah digunakan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Pertamina Jaya untuk mempercepat deteksi dan diagnosa virus corona.
Di sisi lain, Pelaksana Harian (PLH) Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto, Brigadir Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya mengatakan, rumah sakit terus menghadapi berbagai tantangan dalam menangani pasien Covid-19. Apalagi dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan jumlah pasien yang cukup signifikan. Dengan bantuan dari Huawei, rumah sakit dapat meningkatkan layanan selama pandemi corona.
“RSPAD Gatot Soebroto sebagai rumah sakit rujukan utama untuk pasien terinfeksi COVID-19 harus menghadapi berbagai tantangan, terutama pada 2 minggu terakhir di mana jumlah pasien meningkat signifikan. Namun, kami di RSPAD tetap memegang teguh komitmen untuk terus berjuang dengan penuh kesungguhan guna memenangi pertempuran ini. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei yang telah menyumbangkan solusinya untuk kami berjuang melawan COVID-19,” kata Albertus.
STEVY WIDIA
Discussion about this post